Seorang pelayat di depan Kedutaan Besar Iran di Baghdad, Irak, ikut berbelasungkawa atas kecelakaan helikopter yang menewaskan Presiden Iran, Ebrahim Raisi, Senin (20/5)/Net
Kota Tabriz di barat laut Iran menjadi awal dari prosesi pemakaman mendiang Presiden Iran, Ebrahim Raisi dan pejabat lainnya yang meninggal dalam kecelakaan helikopter, Minggu kemarin (19/5). Prosesi ini dimulai pada Selasa (21/5).
Puluhan ribu warga Iran, termasuk pejabat senior dan komandan militer, berkumpul di Lapangan Martir kota Tabriz untuk menyaksikan upacara pemakaman mendiang Presiden Raisi dan pejabat lain yang tewas dalam insiden tersebut.
Dari informasi yang dihimpun, esok harinya, jenazah mereka akan diterbangkan ke Kota Qom di Iran tengah, yang merupakan rumah bagi salah satu tempat suci dan pesantren keagamaan tempat Raisi belajar.
Setelah upacara kedua di Qom, jenazah para petinggi pemerintah itu akan dibawa ke Ibu Kota Teheran, di mana Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dijadwalkan akan memimpin salat jenazah berjamaah.
Selanjutnya, Kamis (24/5), sesuai rencana perjalanan, jenazah Raisi akan dibawa ke kampung halamannya di Masyhad untuk dimakamkan di tempat suci Imam Reza.
Raisi, presiden ke-8 Iran sejak Revolusi Islam 1979, menjabat sebagai penjaga tempat suci Imam Reza selama beberapa tahun sebelum menjadi kepala kehakiman negara itu pada 2019, kemudian menjadi presiden pada 2021.
Nahas, helikopter yang ditumpanginya bersama rombongan jatuh di daerah pegunungan di Provinsi Azerbaijan Timur. Setelah operasi pencarian sepanjang malam terhambat oleh cuaca buruk, Raisi, Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian, dan pejabat tinggi lainnya dinyatakan tewas pada Senin pagi (20/5).
Menurut Konstitusi Iran, Wakil Presiden Pertama Mohammad Mokhber akan mengambil alih kekuasaan kepresidenan sampai pemilu baru diadakan.