Berita

Sosialisasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta/Ist

Politik

KLHK Lanjutkan Safari Sosialisasi FOLU Net Sink 2030 di Yogyakarta

SELASA, 21 MEI 2024 | 23:16 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melaksanakan Sosialisasi Indonesia's FOLU Net Sink 2030 di tingkat Sub Nasional. Kali ini, sosialisasi dilaksanakan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui aksi mitigasi penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sudah lebih tinggi dari tingkat emisi pada tahun 2030.

Kebijakan ini lahir sebagai bentuk keseriusan Indonesia dalam rangka mengurangi emisi GRK serta mengendalikan perubahan iklim yang terjadi beserta dampaknya.


Staf Ahli Menteri LHK Bidang Industri dan Perdagangan Internasional, Novia Widyaningtyas pada sosialisasi ini menekankan pentingnya kerjasama semua pihak dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin mendesak.

"Indonesia telah menyatakan komitmennya kepada dunia internasional untuk mengendalikan perubahan iklim sejak Paris Agreement, dan melalui program Indonesia's FOLU Net Sink 2030, kita berupaya mencapai tingkat emisi GRK-140 juta ton CO2e pada tahun 2030," ujar Novia dalam keterangan tertulis, Selasa (21/5).

Disampaikan Novia, fokus utama FOLU Net Sink 2030 ini adalah mengurangi emisi gas rumah kaca, dengan sektor kehutanan dan penggunaan lahan memegang peranan penting, berkontribusi sebesar 25,4 persen terhadap target nasional.

Khusus untuk wilayah Jawa, lanjutnya, program ini disusun dengan memperhatikan karakteristik spesifik wilayah, seperti daya dukung dan daya tampung air, serta luasan lahan kritis. D.I. Yogyakarta dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan tutupan lahan hutan yang minim, menjadi fokus utama dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

"KLHK bekerja sama dengan tim pakar dari berbagai universitas, termasuk UGM, IPB, Universitas Brawijaya, dan ITB, menyusun rencana operasional yang detail dan dapat diterapkan secara efektif," tuturnya.

Novia juga menerangkan bahwa dukungan internasional yang terus mengalir, menunjukkan keseriusan dunia dalam menangani isu perubahan iklim dan melihat potensi Indonesia dalam kontribusinya pada pengendalian perubahan iklim global.

"Saat ini dukungan internasional terhadap implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 terus mengalir terutama terkait kontribusi pendanaan," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya