SUasana rapat kerja Komisi X bersama Kemendikbud Ristek/RMOL
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, dicecar Wakil Ketua Komisi X DPR, Dede Yusuf, terkait anggaran pendidikan dan maraknya keluhan soal Uang Kuliah Tunggal (UKT).
Legislator Fraksi Demokrat DPR itu mengaku telah menerima sejumlah perwakilan mahasiswa yang mengeluhkan biaya UKT.
"Kami di DPR telah audiensi dengan perwakilan BEM, mahasiswa, lalu perguruan tinggi. Jadi isu ini tidak boleh dibiarkan tanpa ada solusi konkret," kata Dede, saat rapat kerja bersama Nadiem, membahas UKT, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (21/5).
Dede pun meminta Nadiem menjelaskan ihwal anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN.
"Andai APBN kita di angka hampir Rp3.300 triliun, artinya 20 persennya itu di angka Rp665 triliun. Itulah yang selalu ditanyakan kepada kami, kemana saja anggaran pendidikan sebesar itu," tegasnya.
Dia juga mengulas kembali biaya yang dikeluarkan negara, untuk apa saja di dalam Kemendikbud Ristek.
"Kami coba mereview, kenapa selama ini anggaran pendidikan yang turun di kemendikbud hanya berkisar di Rp98 triliun, itu pun baru naik belakangan. Kemarin-kemarin baru Rp81 triliun. Untuk itu kami juga akan minta pemerintah menjelaskan, ke mana anggaran Rp665 triliun itu?" paparnya.
Dia juga mendesak Nadiem untuk mengurai secara rinci pos anggaran Kemendikbud Ristek secara transparan, agar masyarakat paham fungsi dari anggaran pemerintah yang cukup besar itu.
"Supaya masyarakat juga paham dan tahu apa fungsi anggaran pendidikan, atau ada lagi namanya fungsi pendidikan, dan kemudian apa yang dilakukan untuk meredam mahalnya biaya pendidikan," tutupnya.