Berita

Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net

Dunia

Biden Sebut Rencana Penangkapan Netanyahu oleh ICC Keterlaluan

SELASA, 21 MEI 2024 | 08:42 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Permohonan kepala jaksa Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap pejabat tinggi Israel, tidak bisa diterima oleh Amerika Serikat.

Presiden AS, Joe Biden dalam sebuah pernyataan pada Selasa (21/5) mengecam tindakan tersebut dan menyebutnya keterlaluan karena ICC menyetarakan Israel dengan para pemimpin Hamas yang dianggapnya jahat.

"Biar saya perjelas: apa pun yang disebutkan oleh jaksa ini (ICC), tidak ada kesetaraan antara Israel dan Hamas. Kami akan selalu mendukung Israel melawan ancaman terhadap keamanannya," tegasnya, seperti dimuat Reuters.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken juga mengkritik langkah tersebut karena dinilai akan membahayakan proses negosiasi untuk mencapai kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata.

“Pada dasarnya, keputusan ini tidak membantu, dan dapat membahayakan, upaya yang sedang berlangsung untuk mencapai perjanjian gencatan senjata yang akan membebaskan sandera dan meningkatkan bantuan kemanusiaan,” ujarnya.

Blinken merasa tersinggung dengan tindakan jaksa ICC. Dikatakan bahwa Israel sebenarnya sudah siap bekerja sama dengan pengadilan dan ICC dijadwalkan mengunjungi Tel Aviv paling cepat minggu depan untuk proses pemeriksaan.

"Namun dia (Jaksa ICC) malah menggunakan televisi kabel untuk mengumumkan dakwaan," tutur Menlu AS.

Kepala Jaksa ICC, Karim Khan mengajukan surat penangkapan terhadap  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Dalam daftar itu, Khan juga memasukkan tiga pemimpin Hamas yakni Yehya Sinwar, Mohammed Deif dan Ismail Haniyeh.

Ke lima orang tersebut diyakini telah melakukan tindakan kejahatan perang dan kejahatan kemanusiaan selama perang tujuh bulan di Jalur Gaza.

Permohonan surat penangkapan tersebut akan ditinjau oleh hakim ICC, yang akan menentukan apakah standar penerbitan surat perintah penangkapan telah dipenuhi di tengah perang yang sedang berlangsung antara Israel dengan Hamas di Gaza.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya