Berita

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas/Net

Politik

Warga Miskin Juga Berhak Kuliah, Segera Tuntaskan Polemik UKT

SENIN, 20 MEI 2024 | 07:42 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) membuat keberpihakan negara terhadap pendidikan nasional dipertanyakan. Konstitusi jelas-jelas mengamanatkan bahwa negara harus mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tingginya UKT tiga sampai sama saja melarang warga miskin menuntut ilmu lebih tinggi alias kuliah.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, lewat keterangan resmi, di Jakarta, Senin (20/5).

“Kenaikan uang kuliah melonjak cukup tinggi, bahkan sampai 3-4 kali lipat. Sudah bisa dipastikan hanya anak-anak orang kaya dan berduit saja yang bisa masuk perguruan tinggi,” tandas pria yang akrab disapa Buya Anwar itu.  

Padahal, menurutnya, jika berorientasi pada kemajuan, maka negara harus memberi kesempatan seluas-luasnya kepada rakyat untuk menempuh pendidikan. Terlebih UUD 1945 mengamanatkan 20 persen APBN dialokasikan untuk pendidikan.

“Itu agar generasi muda bisa kuliah di perguruan tinggi, tidak hanya tingkat S1, tapi juga S2 dan S3,” ujarnya.

Karena itu Buya Anwar meminta DPR RI dan pemerintah segera mengatasi masalah UKT yang kian membebani mahasiswa, terutama orang tua.

“Pemerintah dan DPR harus bisa mengatasi masalah ini secepatnya dan dengan sebaik-baiknya,” tegas salah satu Ketua PP Muhammadiyah itu.

“Bila tidak, berarti pemerintah dan DPR telah membuat kebijakan yang bersifat diskriminatif terhadap rakyatnya sendiri,” tutup Buya Anwar.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya