Berita

Presiden Turki,R ecep Tayyip Erdogan/Net

Dunia

Sedih Dengar Kecelakaan Raisi, Erdogan Kirim 32 Personel Penyelamat ke Iran

SENIN, 20 MEI 2024 | 06:52 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kesedihan juga turut dirasakan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan setelah mendengar kabar bahwa rekannya Presiden Ebrahim Raisi mengalami kecelakaan pada Minggu (19/5).

Melalui akun X-nya, Erdogan mengaku sangat sedih dan mencoba terus berkomunikasi dengan pihak Iran untuk mengetahui perkembangan pencarian Raisi.

"Saya menyampaikan harapan terbaik saya kepada tetangga kita, sahabat dan saudara kita, rakyat dan pemerintah Iran, dan saya berharap dapat menerima kabar baik dari Bapak Raisi dan delegasinya sesegera mungkin,” cuit Erdogan, seperti dimuat Sky News.


Pemimpin Turki itu juga mengaku siap untuk memberikan dukungan apapun yang diperlukan untuk menyelamatkan Raisi yang sudah dianggap seperti saudaranya sendiri.

Pada Senin (20/5), Badan Bencana Alam Turki mengumumkan bahwa pihaknya telah mengirimkan peralatan pencarian dan tim penyelamat ke Iran.

"Helikopter pencarian dan penyelamatan penglihatan malam, 32 personel dan enam kendaraan telah dikirim ke negara itu," ungkap laporan tersebut.

Turki juga telah menyiapkan 15 personel penyelamat tambahan yang telah disiagakan jika diperlukan.

Sebuah helikopter yang membawa Presiden Raisi bersama dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, Imam salat Jumat Tabriz Seyyed Mohammad-Ali Al-Hashem dan pejabat lainnya dilaporkan jatuh di dekat kota Jolfa, di perbatasan Iran dengan Azerbaijan pada Minggu malam (19/5).

Insiden terjadi selama perjalanan pulang setelah Raisi dan rombongan meresmikan bendungan bersama Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev di perbatasan mereka.

Penyebab kecelakaan masih belum diketahui tetapi menurut Menteri Dalam Negeri Ahmad Vahidi cuaca yang buruk dan medan yang terjal membuat operasi penyelamatan Raisi terhambat.

"Sayangnya, pasukan penyelamat belum mencapai titik yang diinginkan," kata Vahidi.

Dikatakan bahwa cuaca buruk memaksa tim penyelamat mencapai lokasi dengan berjalan kaki, dibantu anjing, drone dan satelit Uni Eropa.

Populer

Gufroni Jadikan Muhammadiyah Sarang Mafia Berideologi Ekstrem

Senin, 12 Mei 2025 | 16:27

Jokowi Jadi Ketum PSI, Pertama Dalam Sejarah Bapak Gantikan Anak

Rabu, 14 Mei 2025 | 18:31

Negara Harus Tunjukkan Taring Amankan Jaksa Lewat TNI

Senin, 12 Mei 2025 | 17:42

Kejagung dan KPK Didesak Usut Dugaan Pemerasan Kajari Tolitoli

Rabu, 07 Mei 2025 | 12:30

IDI Minta Menkes Dicopot Gegara Bikin Kolegium Tandingan

Selasa, 13 Mei 2025 | 19:59

Kejagung Tegaskan Pengamanan dari TNI Tidak Terkait Kasus Satelit Kemhan

Senin, 12 Mei 2025 | 22:18

Arsjad Rasjid Cs Kalah di MA, Pemegang Saham PT Krama Yudha Bebas dari Tuduhan

Minggu, 11 Mei 2025 | 12:26

UPDATE

Dubes Tiongkok Ungkap Kedekatan Prabowo-Xi Jinping: Saling Kirim Surat

Jumat, 16 Mei 2025 | 18:00

Megawati Tekankan Platform Ideologis Partai ke Kader Kepala Daerah

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:57

Bahaya Grup FB Fantasi Sedarah Bisa Sebabkan Kekerasan Seksual

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:45

Ibarat Baju, PSI Kesempitan Buat Jokowi

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:22

Mendikdasmen Kenalkan Rumah Pendidikan di Korsel

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:20

RIBK Kemenkes Diminta Prioritaskan Lansia dalam Perencanaan Kesehatan Nasional

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:13

Indonesia Dukung Palestina dan Edukasi Anti-Islamofobia

Jumat, 16 Mei 2025 | 17:10

DPR Desak Polisi Tangkap Admin Grup FB Fantasi Sedarah

Jumat, 16 Mei 2025 | 16:59

Ketua PDIP: Anda Tak Akan jadi Kepala Daerah tanpa Parpol

Jumat, 16 Mei 2025 | 16:59

Wamen ESDM: Forel dan Terubuk Bisa Hasilkan Minyak 20.000 Barel Per Hari

Jumat, 16 Mei 2025 | 16:50

Selengkapnya