Duta Besar RI di Madrid, Muhammad Najib di Wisma Duta RI Madrid pada Rabu, 15 Mei 2024/Repro
Muhammadiyah sebagai organisasi Islam berkemajuan dinilai mampu menjadi pionir peradaban melalui pengembangan sains dan teknologi.
Hal itu disampaikan Duta Besar RI di Madrid, Muhammad Najib di hadapan pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah di Eropa dan Mediterania pada Rabu (15/5).
Menurut Dubes, kemajuan suatu bangsa saat ini bergantung pada seberapa besar penguasaan mereka terhadap teknologi dan sains.
"Kemajuan militer sebuah bangsa kemajuan politik sebuah bangsa saat ini dan kedepannya tidak bisa dipisahkan dari bangsa dan negara itu menguasai sains dan teknologi," tegasnya.
Untuk itu, Dubes menilai slogan Islam berkemajuan yang selalu disuarakan Muhammadiyah dapat diimplementasikan melalui pengembangan dua bidang tersebut.
"Muhammadiyah itu bisa lebih dibuktikan bisa lebih ditajamkan Islam berkemanjuannya menjadi Islam yang melek sains dan teknologi," ujar Dubes.
Lebih lanjut, Dubes menyarankan agar Muhammadiyah juga mengambil peran dalam menguatkan diaspora Indonesia di Uni Eropa.
Ini bisa dijadikan salah satu interpretasi dan tindak lanjut dari keputusan Muhammadiyah di Muktamar Solo 2022 yang mengamanatkan perluasan wilayah dakwah Muhammadiyah di tingkat global.
"Bagi saya Muhammadiyah itu sudah seharusnya memulai mengambil inisiatif untuk mengkonsolidasi dan memobilisasi diaspora Indonesia yang yang kini berada di banyak negara yang jumlahnya semakin meningkat," tuturnya.
Dubes menyarankan agar Muhammadiyah melibatkan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi Aisyiyah (PTA) dalam proses ini.
"Perguruan tinggi perguruan tinggi Muhammadiyah PTM maupun PTA itu lebih dari siap untuk menjadi ujung tombak yang memberikan inspirasi, motivasi ide ide untuk implementasikannya," kata Dubes.