Berita

Personel UNAMI/Net

Dunia

AS Belum Rela Misi Keamanan PBB di Irak Berakhir

JUMAT, 17 MEI 2024 | 14:51 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Dewan Keamanan PBB berbeda pendapat saat menghadapi resolusi penghentian dan penutupan Misi Bantuan PBB di Irak (UNAMI).

Perdana Menteri Irak, Mohamed Shia al-Sudani menyerukan agar UNAMI yang telah beroperasi sejak 2003 lalu, diakhiri misinya pada 31 Desember 2025 mendatang.

Menurut penuturan Duta besar Irak di PBB, Abbas Kadhom Obaid Al-Fatlawi alasan di balik penghentian UNAMI karena target penempatan misi telah tercapai.

“Misi tersebut telah mencapai tujuannya," ujar Al-Fatlawi, seperti dimuat Reuters.

Selama rapat DK PBB yang digelar pada Kamis (17/5), dua pemilik veto yakni Rusia dan China menyampaikan dukungan untuk penutupan UNAMI.

Dubes Rusia di PBB, Vasily Nebenzia menilai sudah waktunya bagi rakyat Irak bertanggung jawab atas masa depan politik negara mereka.

"Permasalahan yang masih ada jangan dijadikan alasan bagi UNAMI untuk tinggal di negara ini tanpa batas waktu,” tegasnya.

Sementara Wakil Dubes China untuk PBB, Geng Shuang menyarankan agar PBB memastikan penarikan pasukan UNAMI secara bertahap dari Irak.

Mengingat misi PBB hanya dapat beroperasi dengan persetujuan negara tuan rumah, pemilik veto lainnya yakni Inggris dan Prancis juga menyuarakan dukungan untuk transisi kemitraan antara Irak dan PBB.

Kendati demikian, Amerika Serikat tampaknya masih belum rela jika UNAMI pergi dari Iran. AS tidak memberikan dukungan, tetapi juga belum mengeluarkan penolakan secara tegas.

Dubes AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield mengatakan bahwa UNAMI masih memiliki pekerjaan yang belum rampung, seperti dukungan untuk penyelenggaraan pemilu dan pemajuan hak asasi manusia.

"UNAMI masih memiliki pekerjaan penting yang harus dilakukan,” ujar Thomas-Greenfield, tanpa merujuk pada proposal Irak.

Diplomat yang mengevaluasi perkembangan UNAMI, Jerman Volker Perthes mengatakan bahwa misi tersebut pada akhir tahun 2023 memiliki 700 staf. Ini dinilai terlalu besar, melihat urgensi keamanan di Irak tidak terlalu tinggi.

Perthes meminta UNAMI mulai mengalihkan tugasnya ke lembaga-lembaga nasional dan tim PBB secara bertanggung jawab, tertib dan bertahap dalam jangka waktu yang disepakati.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya