Berita

Joko Widodo dan Prabowo Subianto/Net

Politik

Jokowi Sangat Layak jadi Penasihat Prabowo di Pemerintahan

RABU, 15 MEI 2024 | 21:41 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal ditempatkan sebagai penasihat oleh presiden terpilih Prabowo Subianto pada pemerintahan mendatang.

Pengamat politik sekaligus peneliti senior Populi Center Usep Saepul Ahyar menyambut baik usulan tersebut.
 

Di sisi lain, muncul wacana menghidupkan kembali lembaga Dewan Pertimbangan Agung (DPA) pada masa pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto. Salah satu orang yang diperkirakan bakal ditempatkan pada posisi itu adalah Jokowi.

Menurut Usep, era kepemimpinan Prabowo adalah kelanjutan pemerintahan Jokowi. Maka dengan posisi Jokowi sebagai penasihat sangat tepat. Terlebih, Jokowi dinilai memiliki peran penting terhadap Prabowo Subianto.

“Kalau potensi bangsa saya setuju untuk ditempatkan dengan sebaik-baiknya termasuk Pak Jokowi,” ujar Usep, Rabu (15/5).

Usep menambahkan, tidak hanya Presiden Jokowi, siapapun figur yang dianggap memiliki potensi membantu presiden dan wakil presiden terpilih dalam menyelenggarakan tugas kenegaraan harus diberdayakan.

“Sebenarnya Pak Prabowo harus memanfaatkan potensi bangsa siapapun tidak harus Jokowi, tetapi kalau menurut saya Prabowo jangan tergantung hanya satu orang, hanya figur Jokowi tidak harus,” ucapnya.

“Figur-figur yang lain juga banyak, bisa melalui mekanisme-mekanisme yang bisa dipakai oleh Pak Prabowo dalam konteks menyelenggarakan kenegaraan, tugas negara itu,” tambah dia.

Lanjut Usep, salah satu pihak yang mengusulkan agar Presiden Jokowi menjadi penasihat Prabowo-Gibran itu datang dari eks politisi PDIP yang kini beralih menjadi kader Gerindra yakni Maruarar Sirait atau akrab disapa Ara.

Usep menilai saran dari Ara itu sebagai bentuk loyalitasnya terhadap Presiden Jokowi, sebab selama ini Ara sangat kental sebagai pendukung Presiden Jokowi, bahkan alasan keluar dari PDIP juga karena ingin mengikuti garis politik mantan wali kota Solo tersebut.

“Jadi itu juga karena wajar saja Maruarar mengusulkan Pak Jokowi untuk menjadi penasihat Pak Prabowo karena memang Maruarar ini kan dalam tanda petik orangnya Jokowi atau pendukung beratnya Jokowi, keluar dari PDIP juga kan karena Jokowi, jadi senasib sepenanggungan,” ungkapnya.

Secara politik dengan menjadi penasihat Prabowo-Gibran, posisi Presiden Jokowi kata Usep akan tetap kuat pasca lengser dari jabatannya.

“Jadi kalau Pak Jokowi ditempatkan sebagai penasihat di pemerintahan secara resmi ya kekuatan dia bertambah kalau dari sisi politiknya, mengingat Jokowi ini tidak punya partai politik jadi tidak punya kekuatan setelah selesai menjabat,” bebernya.

“Akan kuat kalau dia jadi penasihat presiden secara resmi itu akan sangat kuat,” imbuh dia.

Sebelumnya, Maruarar Sirait atau Ara mengusulkan Presiden Jokowi menjadi penasihat Prabowo-Gibran karena memiliki segudang pengalaman, mulai dari menjadi wali kota Surakarta, gubernur DKI Jakarta hingga presiden.

Sehingga Jokowi bisa memberi masukan dan nasihat pada presiden dan wapres periode 2024-2029.

"Pak Jokowi tentu akan memberi masukan dan menjadi penasihat sebagai orang yang berpengalaman," kata Ara.

Apalagi, kata Ara, Prabowo-Gibran bakal melanjutkan program-program Jokowi. Ia juga meminta agar seluruh aktivis bersatu mendukung pemerintah Prabowo ketika Prabowo menjabat.

"Kami adalah aktivis bagian pertama yang mendukung supaya Prabowo kompak dan solid ke depannya," ungkapnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya