Berita

Sebanyak 18 mahasiswa S1 Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) melaksanakan short course terhadap mahasiswa dengan Korean National Police University (KNPU)/Ist

Presisi

Belajar Keamanan Global, 18 Mahasiswa STIK Short Course ke Korsel

RABU, 15 MEI 2024 | 09:42 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Sebanyak 18 mahasiswa S1 Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) melaksanakan short course atau program kuliah atau kursus yang berdurasi singkat ke Korean National Police University (KNPU).

Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri Komjen Purwadi Arianto mengatakan, short course ini dilakukan pada 13-17 Mei.

Sebanyak 18 mahasiswa yang berangkat terpilih berdasarkan rangking dan integritas yang terbaik dari STIK Lemdiklat Pori dan terdiri dari 4 mahasiswi dan 14 mahasiswa.

"Beberapa mahasiwa di antaranya ketua senat, ketua angkatan, pejabat senat, mahasiswa lulusan luar negeri, dan mahasiswa yang terbaik di bidang akademik," kata Purwadi dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Rabu (15/4).

Latar belakang dilaksanakan short course ini untuk membekali pengetahuan dengan perubahan dinamis dalam tatanan keamanan global, serta kebutuhan akan peningkatan kolaborasi antar negara dalam memerangi kejahatan lintas batas.

"Indonesia dan Korea Selatan sebagai dua negara yang berada di kawasan Asia Pasifik yang strategis menghadapi berbagai tantangan keamanan yang kompleks dan beragam," kata Purwadi.

Program short course ke Korea Selatan untuk mahasiswa S1 ini pertama kali digelar. Sedangkan untuk mahasiswa S2 dan S3 sudah dilaksanakan dengan program ke Selandia Baru dan Inggris.

Ketua STIK Irjen Nico Afinta yang ikut bersama Kalemdiklat Polri berharap porgram short course di Korea Selatan dapat berjalan dan berlanjut guna mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) Polri yang Presisi.




Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya