Berita

Momen bersama Bobby Nasution, Edy Rahmayadi dan Musa Rajekshah/Ist

Politik

Langkah Bobby, Ijeck Hingga Edy Rahmayadi Tak Mudah di Pilkada 2024

SELASA, 14 MEI 2024 | 20:59 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Sejumlah nama seperti Bobby Nasution, Musa Rajekshah alias Ijeck hingga Edy Rahmayadi menjadi sosok yang terus mendapat sorotan berkaitan dengan agenda Pilgubsu 2024. Nama-nama ini dianggap menjadi calon ideal karena melihat latar belakang mereka yang sudah pernah menjadi pemimpin di pemerintahan.

Namun begitu, Pengamat Politik Universitas Negeri Medan (Unimed) Dr Bakhrul Khair Amal menilai langkah mereka justru akan sulit memenangkan kontestasi politik lima tahunan itu.

“Ketika petahana menjadi paslon yang jelas rekam jejaknya mudah dipotret dan mudah terkena black campaign, virus dan hama,” katanya kepada Kantor Berita Politik RMOLSumut, Selasa (14/5).

Bakhrul mengatakan resistensi masyarakat terhadap petahana akan sangat dekat dengan mudahnya rekam jejak mereka diolah dalam ranah black campaign. Sebab, kinerja mereka selama memimpin akan dengan mudah diklasifikasikan sebagai bentuk kinerja dan prestasi atau apakah hanya pencitraan diri.

“ITu sangat mudah diidentifikasi, mana yang dikerjakan berpihak pada rakyat dan mana yang hanya pencitraan,” ujarnya.

Pun begitu kata Bakhrul, analisisnya ini hanya berlaku pada kondisi politik ideal. Faktanya saat ini, tataran cara berfikir masyarakat terhadap politik yang ideal sudah rusak akibat orientasi politik uang dan transaksional.

“Yang sekarang ini terjadi kan tataran pragmatisme dan money politik. Maka, jika masyarakat menyadari itu tentu saja orientasi dalam memilih calon pemimpin akan berubah. Mereka akan memilih berdasarkan cara pikir pada visi misi calon, bukan pada politik uang,” ungkapnya.

Namun sekali lagi kata Bakhrul, sisi ideal sebuah politik ini menjadi hal yang sulit dalam kondisi masyarakat saat ini. Sebab politik transaksional sudah dibangun mulai dari awal bakal calon ingin maju pada pilkada.

“Sesungguhnya politik transaksional ini menjadi imbas dari mekanisme yang dibangun mulai dari saat ia mendaftar ke partai politik. Disana ada transaksi. Ini yang membuat sisi realitas kita melihat politik kadang menjadi tidak berpihak pada realita itu sendiri,” pungkasnya.

Populer

Prabowo Perintahkan Sri Mulyani Pangkas Anggaran Seremonial

Kamis, 24 Oktober 2024 | 01:39

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Muncul Petisi Agus Salim Diminta Kembalikan Uang Donasi

Rabu, 23 Oktober 2024 | 02:22

Bahlil Tunjukkan Kesombongan pada Prabowo

Jumat, 25 Oktober 2024 | 13:37

Petisi Cabut Donasi Agus Salim Diteken Lebih dari 125 Ribu Orang

Kamis, 24 Oktober 2024 | 00:43

UPDATE

Prabowo Bareng Gibran Hadir di Deklarasi GSN

Sabtu, 02 November 2024 | 15:47

Komisi V Ingatkan Peningkatan Pelayanan Sarana Prasarana Menjelang Nataru

Sabtu, 02 November 2024 | 15:37

Harga CPO Meroket ke Level Tertinggi di Awal Bulan

Sabtu, 02 November 2024 | 15:09

Jenazah Kebakaran Pabrik Pakan Ternak Belum Berhasil Diidentifikasi

Sabtu, 02 November 2024 | 14:50

Lagi Santai Ngopi, Prajurit TNI Dikeroyok Ormas di Jaksel

Sabtu, 02 November 2024 | 14:30

BKPM Bidik Investasi Rp1.900 Triliun di 2025 dari Sektor Ini

Sabtu, 02 November 2024 | 14:29

Saham Eropa Menghijau, Indeks DAX Bangkit 0,93 Persen

Sabtu, 02 November 2024 | 14:04

Tumpukan Duit Judi Slot

Sabtu, 02 November 2024 | 13:54

3 Tersangka Baru Judi Slot8278 Terancam Penjara 20 Tahun

Sabtu, 02 November 2024 | 13:39

Tak Hanya iPhone 16, Pemerintah Juga Bakal Blokir IMEI Google Pixel

Sabtu, 02 November 2024 | 13:14

Selengkapnya