Berita

Jenderal (Purn) Joppye Onesimus W saat masih berkumis (kanan) dan tanpa kumis (kiri)/Ist

Pertahanan

Kisah Mantan Pangdam Kasuari Tak Mau Berkumis Gara-Gara Prabowo

SENIN, 13 MEI 2024 | 22:20 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kisah menarik dibagikan mantan Komandan Pusat Teritorial Angkatan Darat (Pusterad), Letjen TNI (Purn) Joppye Onesimus Wayangkau selama berkarier di TNI AD.

Semasa kariernya di TNI AD, mantan Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVIII/Kasuari di Papua ini tidak lepas dari sentuhan Prabowo Subianto.

Awalnya, pria kelahiran Serui, Papua, 17 Juli 1962 ini membagikan awal mula menjadi anggota TNI di tahun 1982 silam. Saat itu, niatan masuk TNI terjadi saat melihat plang iklan penerimaan anggota TNI bertuliskan "Pendaftaran dan Pendidikan Tidak Dipungut Biaya".

"Saya latar belakang orang kampung. Saya merasa bisa jadi jenderal sudah luar biasa dan itu tidak ada di bayangan mimpi sama sekali," kata Joppye kepada wartawan, Senin (13/5).

Kala itu, sosok yang berlatar belakang sebagai atlet bela diri sejak bangku Sekolah Dasar ini mendaftar di angkatan udara, tepatnya di Kantor Komando Daerah Utara (Kodau) Biak.

Singkat cerita, Joppye dianggap layak untuk masuk TNI. Berbekal seni bela diri hingga pentas di Porda SMA, tes samapta bisa ia lalui dengan baik.

Diceritakan Joppye, saat itu Pangkodau menitipkan pesan kepadanya untuk bisa menjadi anggota angkatan udara. Namun, nasib berkata lain. Saat dites masuk kokpit, ia tidak kuat saat berputar-putar.

Namun beruntung, saat itu ada seorang perwira berpangkat Letkol Angkatan Darat melihat dan menyarankan untuk masuk ke TNI AD. Joppye pun akhirnya memilih angkatan darat.

Di AD, pensiunan jenderal bintang tiga ini mengaku kariernya sempat dirasa lambat. Ia pernah bergabung di Operasi Rajawali, Kopassus yang direkrut langsung oleh Letjen (Purn) Prabowo Subianto. Saat itu, Prabowo menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus.

"Waktu itu dibentuklah Satuan Rajawali untuk yang Papua dan Timor Timur, tahun akhir 86-87, saya direkrut, masuk. Kami gelombang terakhir," jelasnya.

Semasa di Satuan Rajawali, ia sempat mengikuti operasi pembebasan penyanderaan di Papua hingga tahun 1998.

"Saat itu pasukan di Timor Timur pulang, (namun pimpinan) lupa tarik yang Papua. Kan pimpinan berganti. Singkat cerita, saya akhirnya pulang bawa pasukan dan kembalikan barang ke Kopassus dan lainnya. Nah, itu mulai kena kita, orang bilang saya orangnya 08 (Prabowo), jadi yang lain sekolah (Sesko), kita nganggur," jelasnya.

Saat itu, ia mengaku bingung dan tidak tahu apa-apa karena cukup lama diberi tugas dalam operasi. Di saat itu pula ia merasa kariernya melambat karena rekan seangkatannya bisa masuk Sesko di tahun 1998, sementara dirinya baru bisa Sesko di tahun 2000.

Kisah Bersama Prabowo

Khusus dengan Prabowo, Joppye mengaku punya kisah menarik hanya gara-gara kumis. Saat itu dalam sebuah apel upacara, ia dipanggil oleh Prabowo.

"Pas apel itu saya masih Kapten. Dipanggil (oleh Prabowo), 'eh yang kumis itu siapa?' 'Siap, Kapten Infanteri Joppye Ones', jawab saya. 'Maju kamu. Cukur kamu (kumisnya) pakai sangkur'," tutur Joppye menceritakan dialog bersama Prabowo.

Mendengar perintah tersebut, ia sempat bingung karena sangkur dimaksud tumpul dan sulit untuk memotong kumis.
 
"Itu rasanya mau copot (kumisnya). Akhirnya saya cukur kumis, mulai hari itu saya enggak pakai kumis," ungkapnya mengenang kisahnya dengan Presiden terpilih RI.

Namun berkat dedikasinya di militer, karier Joppye perlahan mulai naik. Ia menjadi Pangdam XVIII/Kasuari tahun 2016 sampai 2020 dan menutup kariernya sebagai Danpusterad  tahun 2020 lalu.

Kini, Joppye menjadi salah satu putra daerah Papua Barat Daya yang maju di Pilgub Papua Barat Daya 2024 pada 27 November 2024.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya