Berita

Guru Besar SV Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Mudradjad Kuncoro/Repro

Politik

Ini 3 Strategi Prof Mudradjad untuk Lenyapkan Kemiskinan

MINGGU, 12 MEI 2024 | 22:46 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Jumlah penduduk miskin di Indonesia masih tinggi. Guru Besar SV Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Mudradjad Kuncoro, membeberkan tiga saran untuk pemerintahan Prabowo-Gibran untuk melenyapkan kemiskinan.

Menurut Mudradjad, berdasar data terakhir, masih ada 25,9 juta rakyat Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan.

"Kalau kita lihat dalam 10 tahun terakhir, dari 2014, kemiskinan turun dari 11,2 menjadi 9,3. Hanya sedikit turunnya, kurang lebih 1,4 persen saja," kata Mudradjad, pada diskusi Forum Guru Besar dan Doktor Insan Cita bertajuk "Prospek Ekonomi Indonesia Pasca Pilpres 2024", secara virtual, Minggu malam (12/5).

Dia pun mempertanyakan strategi menurunkan kemiskinan hingga di bawah 6 persen sebagaimana dicanangkan Prabowo-Gibran.

"Saya usul kepada pemerintah terpilih nanti, kita harus menggunakan tiga pendekatan untuk melenyapkan kemiskinan di negeri ini," terangnya.

Pertama, pemberian bantuan sosial (Bansos) tetap dilanjutkan, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) dan lainnya, untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga miskin.

"Tapi yang lebih mendidik adalah yang kedua, yakni diajari mancing, itulah pemberdayaan masyarakat. Jadi, bantuan langsung kepada kelompok miskin, dan kecamatan atau desa miskin, sangat penting," tuturnya.

Dan yang ketiga, dibantu agar punya "pancing dan perahu sendiri". Seperti pemberdayaan UKM, agar ada restrukturisasi kredit plus subsidi bunga, peningkatan kredit tanpa agunan atau bunga rendah.

"Dan mendorong startup wirausaha baru. Juga program kemitraan dan bina lingkungan dari BUMN perlu dimanfaatkan untuk meningkatkan UMKM di negeri ini," pungkasnya.

Populer

Pengamat: Kembalikan Citra, Hery Gunardi Pantas Dicopot Jadi Dirut BSI

Sabtu, 22 Juni 2024 | 19:46

Bermain Imbang Tanpa Gol, Laga Prancis Vs Belanda Diwarnai Kontroversi

Sabtu, 22 Juni 2024 | 04:09

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Bey Machmudin akan Serius Tangani Judi Online di Jabar yang Tembus Rp3,8 T

Rabu, 26 Juni 2024 | 18:20

Bey Ingatkan Gen Z Tak Jadikan Lansia Tulang Punggung Keluarga

Kamis, 20 Juni 2024 | 06:00

Bey Perintahkan Pemkot Bandung Pulihkan Sungai Citarum

Kamis, 20 Juni 2024 | 03:00

Wali Kota Semarang Gratiskan Biaya di 41 SMP Swasta

Minggu, 23 Juni 2024 | 00:46

UPDATE

Nyaris Dipermalukan Slovakia, Inggris Susah Payah ke Perempat Final

Senin, 01 Juli 2024 | 01:53

Tokoh Pemuda Maluku Ingatkan SKK Migas Segera Tuntaskan LNG Abadi Masela dan Blok Seram

Senin, 01 Juli 2024 | 01:34

PAN Medan: Zulkifli Hasan Pantas Kembali Memimpin hingga 2030

Senin, 01 Juli 2024 | 01:08

Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pangandaran, Tak Berpotensi Tsunami

Senin, 01 Juli 2024 | 00:41

Prabowo Bersyukur Operasi Kaki Kiri di RSPPN Berjalan Lancar

Senin, 01 Juli 2024 | 00:25

Bongkar 54 Kasus, Kapolres Lampura Terima Penghargaan

Minggu, 30 Juni 2024 | 23:59

Bapanas Pastikan Harga Pangan dalam Kondisi Stabil

Minggu, 30 Juni 2024 | 23:29

Suhu Jemaah Haji Dicek saat Tiba di Asrama

Minggu, 30 Juni 2024 | 22:39

Ahmed Zaki Iskandar Ngaku Belum Cukup Populer di Jakarta

Minggu, 30 Juni 2024 | 22:16

Istilah Tamak Tak Ada dalam Unsur Delik yang Didakwakan

Minggu, 30 Juni 2024 | 21:42

Selengkapnya