Seorang pria membawa barang-barangnya saat dia berjalan melalui jalan berlumpur menyusul banjir bandang di provinsi Baghlan, Afghanistan/Net
Jumlah korban tewas resmi akibat banjir bandang dahsyat di Afghanistan utara telah meningkat menjadi 153 orang.
Informasi itu diungkap secara resmi oleh Kementerian Dalam Negeri Taliban dalam sebuah pernyataan pada Sabtu (11/5).
Kendati demikian angka itu dipertanyakan karena Program Pangan Dunia (WFP) memperkirakan jumlahnya mencapai 300 orang, tetapi tidak memberikan sumber mengenai angka tersebut.
Ketika ditanya tentang jumlah korban yang dirillis WFP, juru bicara kementerian Abdul Mateen Qaniee mengatakan angkanya masih 153 orang.
"Taliban tidak memungkiri bahwa jumlahnya kemungkinan bertambah akibat kondisi banjir yang memburuk," ujar Qaniee, seperti dimuat
Reuters.Selain korban tewas, hujan lebat dan banjir yang melanda Baghlan utara, Takhar dan Badakhshan sejak Jumat (10/5) juga mengakibatkan sedikitnya 138 orang terluka.
Di desa Karkar di provinsi Baghlan, warga mengadakan pemakaman bagi orang-orang yang tewas akibat banjir.
Taliban mengirim helikopter untuk membantu warga sipil semalaman setelah menerima laporan bahwa lebih dari 100 orang terdampar.
Banyak orang kehilangan tempat tinggal dan sistem transportasi, air dan limbah sangat terganggu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap empat pusat kesehatan telah rusak dan satu hancur akibat banjir. Badan tersebut mengirimkan tim kesehatan untuk memberikan perawatan di daerah yang terendam banjir.