Ilustrasi Pemilu 2024/RMOL
Partai koalisi pendukung Prabowo-Gibran diyakini akan "panen raya" jika tetap mempertahankan kerja sama politik di Pilkada Serentak 2024.
Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos menuturkan, parpol-parpol pendukung Prabowo-Gibran punya modal elektoral yang cukup untuk tetap berkoalisi di Pilkada 2024.
Baik Gerindra, Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), hingga Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dapat memenuhi ambang batas pencalonan kepala daerah.
Ambang batas pencalonan kepala daerah yang diatur UU 10/2016 tentang Pilkada adalah 20 persen kursi DPRD atau 25 persen dari akumulasi perolehan suara sah dalam pemilihan umum anggota DPRD di daerah yang bersangkutan.
"Di provinsi maupun di kabupaten/kota seluruh Indonesia, sebenarnya banyak kader potensial siap maju tetapi terkendala rekomendasi partai dan finansial. Ada dari kader partai, ada juga dari non partai seperti aktivis atau relawan di pilpres kemarin," ujar Subiran kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (11/5).
Subiran mencermati, 5 provinsi dengan jumlah pemilih terbanyak, yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Banten masing-masing telah punya nama cakada potensial.
"Misalnya di Jawa Barat ada Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi, dan Bima Arya Sugiarto. Di Jawa Timur ada Khofifah dan Emil Dardak. Di Jawa Tengah ada sosok seperti Dico Ganinduto Bupati Kendal kader muda Golkar, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, dan Mantan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen," urai sosok yang kerap disapa Biran itu.
Belum lagi di Sumatera Utara yang memiliki menantu Presiden Joko Widodo, yakni Bobby Nasution ditambah Musa Rajekshah. Di Banten ada Airin Rachmi Diany. Belum lagi Reza Patria dan Eko Patrio untuk DKI Jakarta. Bahkan nama Ridwan Kamil juga digadang-gadang ikut di Pilkada Jakarta.
"Tokoh-tokoh tersebut punya peluang memenangkan Pilkada jika diberi rekomendasi partai untuk maju di Pilgub masing-masing," tutupnya.