Berita

Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarnoputri/Net

Politik

Tidak Mungkin Menyatukan SBY-Megawati dalam Presidential Club

JUMAT, 10 MEI 2024 | 13:52 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto diyakini tidak akan bisa menyatukan Presiden kelima RI, Megawati Soekarnoputri dengan Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di dalam wadah presidential club.

Hal itu disampaikan Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam menanggapi rencana Prabowo membentuk presidential club di dalam pemerintahan nantinya.

"Menurut saya sangat tidak mungkin Prabowo akan menyatukan SBY-Megawati, terlebih lagi saat ini Jokowi belum mendapatkan lampu hijau untuk bertemu dengan Megawati," kata Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (10/5).

Saiful meyakini, hampir tidak mungkin presidential club akan bulat dan utuh, bahkan akan parsial dan sulit untuk menjadi tempat nongkrongnya semua presiden dan wakil presiden.

"Dalam demokrasi kita tidak dikenal presidential club, karena tidak mungkin untuk itu akan solid, apalagi pasca presiden dipilih langsung oleh rakyat, dan presiden merupakan bagian dari representasi dari parpol," tuturnya.

"Sehingga sangat tidak mungkin mereka dapat membaur dan bersatu dalam satu meja untuk kepentingan yang berbeda," jelas Saiful.

Bahkan menurut akademisi Universitas Sahid Jakarta ini, formalisasi presidential club justru akan membuat sulit Prabowo, karena setiap presiden pasti memiliki visi yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya.

"Saya lihat tidak perlu dan buang-buang waktu adanya presidential club," pungkas Saiful.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya