Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Tidak Berjalan Baik, Implan Otak Manusia Pertama Neuralink Mengalami Masalah

KAMIS, 09 MEI 2024 | 17:15 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan teknologi otak milik Elon Musk, Neuralink, dikabarkan mengalami kemunduran akibat perangkat yang ditanamkan pada pasien manusia pertamanya mengalami masalah mekanis.

Hal itu diakui sendiri oleh Neuralink dalam sebuah postingan blog.

"Dalam minggu-minggu setelah operasi pada pasien Noland Arbaugh pada bulan Januari, beberapa benang bertabur elektroda yang berada di jaringan otak mulai ditarik dari jaringan tersebut, sehingga mengakibatkan perangkat tersebut tidak berfungsi dengan baik," kata Neuralink, seperti dikutip dari Bloomberg, Kamis (9/5).

Neuralink mengatakan pihaknya mengkompensasi pencabutan tersebut melalui serangkaian perbaikan perangkat lunak, yang menghasilkan peningkatan cepat dan berkelanjutan yang kini menggantikan kinerja awal Arbaugh.

Orang yang bekerja di bidang implan otak mengatakan komplikasi yang dialami Arbaugh mungkin timbul dari fakta bahwa benang tersebut terhubung ke perangkat yang berada di dalam tulang tengkorak, bukan di permukaan jaringan otak.

“Satu hal yang gagal diapresiasi oleh para insinyur dan ilmuwan adalah seberapa banyak otak bergerak di dalam ruang intrakranial,” kata Eric Leuthardt, ahli bedah saraf di Washington University School of Medicine di St Louis.  

“Hanya menganggukkan kepala atau menggerakkannya secara tiba-tiba dapat menyebabkan gangguan beberapa milimeter," ujarnya.

Arbaugh, pasien pertama Neuralink, mengalami lumpuh dari bagian bawah bahu sekitar delapan tahun lalu pascakecelakaan. Dalam pernyataannya ia mengungkapkan operasi yang dijalaninya berjalan mudah dan bahkan bisa keluar rumah sakit sehari setelahnya.

Sebelum menanamkan perangkat tersebut pada Arbaugh, Neuralink telah menguji perangkat tersebut secara ekstensif pada hewan.  

"Namun, salah satu masalah yang mungkin terjadi adalah karena otak hewan lebih kecil, elektrodanya tidak bergeser sebanyak yang terjadi pada manusia," kata Leuthardt.

Laporan terbaru muncul ketika Neuralink berupaya menanamkan perangkatnya pada lebih banyak subjek manusia. Kegagalan fungsi apa pun dapat menyebabkan keterlambatan dalam proses persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan.

Populer

Pesawat Nepal Jatuh, Hanya Satu Orang yang Selamat

Rabu, 24 Juli 2024 | 15:16

Walikota Semarang dan 3 Lainnya Dikabarkan Berstatus Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:43

KPK Juga Tetapkan Suami Walikota Semarang dan Ketua Gapensi Tersangka

Rabu, 17 Juli 2024 | 16:57

Walikota Semarang dan Suami Terlibat 3 Kasus Korupsi

Rabu, 17 Juli 2024 | 17:47

KPK Bakal Audit Semua Rumah Sakit Telusuri Dugaan Fraud BPJS Kesehatan

Rabu, 24 Juli 2024 | 18:51

Kantor Rahim di Depok Ternyata Rumah Tinggal, Begini Kondisinya

Rabu, 17 Juli 2024 | 11:05

Duet Airin-Rano Karno Tak Terbendung di Pilkada Banten

Rabu, 17 Juli 2024 | 13:23

UPDATE

Sabotase Kereta Cepat Jelang Pembukaan Olimpiade Paris, PM Prancis: Ini Dilakukan Terencana

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:47

Banyak Hadiah Menarik Pertamina di Booth dalam Event GIIAS 2024

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:37

Kabar Deklarasi Anies-Zaki, Golkar: Hoax!

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:15

Ekonomi Lesu, Laba Industri China Justru Naik 3,6 Persen

Sabtu, 27 Juli 2024 | 17:07

Putri Suku Oburauw Catar Akpol: Saya Busur Panah untuk Adik-adik

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:58

Kuasa Hukum Dini: Hakim Persidangan Greg Tannur Berat Sebelah

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:35

Dimyati Masih Ngarep Golkar dan PDIP Gabung

Sabtu, 27 Juli 2024 | 16:10

Menyusul TNI, Polri Rotasi 6 Kapolda Jelang Pilkada

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:32

Masih Cair, Peluang Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta Masih Terbuka

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:31

4 Pangdam Dirotasi Jelang Pilkada, Ajudan Jokowi jadi Pangdam Brawijaya

Sabtu, 27 Juli 2024 | 15:13

Selengkapnya