Berita

Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta, pada Rabu, 8 Mei 2024/Repro

Dunia

12 Relawan MER-C Indonesia Masih Terjebak di Rafah

KAMIS, 09 MEI 2024 | 10:33 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Belasan relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia masih berada di Rafah, saat tentara Israel mulai bergerak menginvasi kota di bagian selatan Gaza tersebut.

Kabar itu diungkap oleh Ketua Presidium MER-C, Sarbini Abdul Murad dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta pada Rabu (8/5).

Dikatakan bahwa awalnya dua relawan yang sudah lama tinggal di Gaza akan dievakuasi. Tetapi tidak jadi dilakukan karena konflik cenderung mereda.


Bahkan sepuluh tim medis MER-C dikirimkan ke Gaza untuk bergabung bersama relawan dan rombongan Badan Kesehatan Dunia WHO.

"Hingga saat ini ada 12 relawan MER-C di Rafah, termasuk dua relawan yang memang sudah lama tinggal di Rumah Sakit Indonesia di utara Gazal," ujar Sarbini.

Dijelaskan Sarbini, tim medis yang saat ini berada di Gaza adalah tim etape ketiga yang harusnya keluar Gaza dan digantikan dengan etape keempat. Tetapi itu gagal dilakukan karena serangan darat Israel di perbatasan Rafah.

"Kita berharap mereka bisa dievakuasi, bisa keluar dari Gaza hingga ada pergantian tim yang hendak masuk dari Kairo ke Gaza," tuturnya.

Sarbini mengakui posisi yang diambil MER-C untuk mempertahankan relawannya di Gaza merupakan posisi yang sulit karena banyak pihak meminta untuk segera mengevakuasi semua relawan.

Kendati demikian, MER-C juga ingin membantu WHO memastikan adanya tim medis di Gaza secara bergantian.

"Jika situasi tidak aman, atau bahkan terus memburuk, tim etape ketiga ini akan tetap berada di kota itu dan membantu merawat warga yang cedera di rumah sakit," tambahnya.

Sejauh ini MER-C telah memberangkatkan 31 relawan meliputi dokter spesialis, dokter umum, perawat, dan bidan. Mereka ditugaskan di Klinik Tal Al Sultan Primary Health Care Center, Rafah.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya