Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Kikis Intoleransi, Kaum Muda Harus Galakkan Dialog

KAMIS, 09 MEI 2024 | 08:15 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pemerintah diminta tidak tutup mata terhadap kasus kekerasan atas nama agama yang berujung pada dugaan pengeroyokan mahasiswa Katolik Universitas Pamulang (Unpam) yang tengah beribadah.

Menurut Alumni Studi Agama-Agama Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah, Deni Iskandar, peristiwa pembubaran ibadah itu disebabkan minimnya pemahaman warga tentang wawasan kebangsaan dan keagamaan.

Dia meminta pemerintah bisa lebih intens menginisiasi dialog antar pemeluk agama di Indonesia, di semua lapisan.

"Sebagai umat Islam saya punya harapan peristiwa tidak terpuji itu jangan sampai terulang. Pemerintah jangan tutup mata. Peristiwa itu terjadi ini karena masyarakat kurang pemahaman dan kurang dialog. Padahal di setiap daerah ada yang namanya FKUB. Kerja mereka apa? Sedangkan praktik intoleransi masih saja terjadi, dan itu fakta,” papar Deni, lewat keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (9/5).

Deni yang juga alumni Nostra Aetate Foundation Disastery Interreligious Dialogue, Vatikan, itu mendorong agar pemerintah dan semua stakeholder intensif melakukan pembinaan, terutama menjaga kerukunan antar umat beragama dan melawan intoleransi.

"Pemerintah harus bisa evaluasi. Peristiwa itu terjadi karena masyarakat kurang pemahaman, disebabkan minimnya perjumpaan dan dialog antar umat beragama, terutama di wilayah Tangerang Raya,” katanya.

Mantan Ketua HMI Cabang Ciputat 2017-2018 itu mengajak semua lapisan masyarakat, terutama kaum muda, bergandengan tangan melawan praktik-praktik intoleransi dan memajukan dialog antar umat beragama, sebagai upaya menumbuhkan spirit hidup bersama.

"Sebagai anak bangsa, saya mengajak seluruh elemen masyarakat, terkhusus kaum muda, untuk melawan tindakan intoleransi. Umat Islam wajib hukumnya melawan intoleransi, dan wajib hukumnya menyuarakan prinsip-prinsip hidup bersama yang rukun dan damai.

"Jika kita lihat sejarah, negara ini bisa merdeka bukan karena satu kelompok saja, tapi mutlak dilakukan semua kelompok dan pemeluk agama, termasuk umat Katolik, juga berjuang untuk kemerdekaan bangsa dan negara ini," tutupnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya