Berita

Direktur Eksekutif Sentral Politika, Subiran Paridamos/Istimewa

Politik

Presidential Club Bisa Perkuat Realisasi Indonesia Emas 2045

RABU, 08 MEI 2024 | 21:02 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Wacana pembentukan Presidential Club oleh Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto, dinilai sebagai salah satu solusi untuk memperkuat realisasi visi Indonesia Emas 2045.

Menurut Direktur Eksekutif Sentral Politika Subiran Paridamos, rencana Prabowo membentuk Presidential Club merupakan langkah terobosan dari proses rekonsiliasi kerakyatan dan kebangsaan antarpetinggi negeri yang kadang kala berkonflik laten karena perbedaan warna, pandangan, sikap, keputusan dan haluan politik.

"Idealnya para elite yang sudah sampai pada jabatan paripurna semisal Presiden tidak lagi terkotak-kotak dan terkoyak hanya karena perbedaan warna dan sikap politik untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju," ujar sosok yang kerap disapa Biran itu kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (8/5).


Menurutnya, jika semua mantan presiden yang masih hidup saling silaturahmi, duduk semeja untuk bertukar pikiran membahas strategi memajukan bangsa, tentu visi Indonesia Emas yang digaungkan Presiden Joko Widodo bisa terwujud.

"Ekspektasi kita menjadi negara maju atau Indonesia Emas 2045 bukan sekadar mimpi," tuturnya.

Lebih lanjut, pengamat politik lulusan S2 Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu meyakini, rencana pembentukan Presidential Club yang antara lain terdiri dari lain Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Presiden ketujuh Joko Widodo, merupakan niat luhur seorang negarawan dan seorang patriot.

"Prabowo adalah seorang pemimpin yang memiliki jiwa visioner dan sangat meyakini serta memahami bahwa negara bisa maju kalau para elite dan tokohnya hidup rukun dan bersatu," tandas Biran.

Usulan pembentukan Presidential Club ini mulai menyeruak ke publik setelah diutarakan oleh Jurubicara (Jubir) Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Menurut Dahnil, perkumpulan itu bakal berisikan para presiden Indonesia terdahulu. Harapannya, perkumpulan itu bisa menunjukkan bahwa pemimpin bangsa Indonesia kompak, rukun, dan guyub.

"Presidential Club itu istilah saya saja, bukan institusi. Esensinya Pak Prabowo ingin para mantan presiden bisa tetap rutin bertemu dan berdiskusi tentang masalah-masalah strategis kebangsaan. Sehingga terjaga silaturahmi kebangsaannya dan menjadi teladan bagi kita semua," ujar Dahnil kepada wartawan, Jumat kemarin (3/5).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya