Berita

Kepala Kantor Wilayah DJBC Jakarta, Rusman Hadi Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba (Wadirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Kombes Arie Ardian saat konferensi pers di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (8/5)./Ist

Presisi

Bea Cukai dan Bareskrim Polri Ungkap Kasus Penyelundupan Ribuan Ekstasi Jaringan Eropa

RABU, 08 MEI 2024 | 20:48 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Kementrian Keuangan melalui Dirjen Bea Cukai dan Bareskrim Polri menggagalkan dua kasus penyelundupan narkotika jenis ekstasi 18.259 butir berasal dari Belgia dan 2.013 butir dari Belanda yang dikirim melalui kantor pos di Indonesia.

"Pengiriman asal Belgia, jenis ekstasi seberat 9,6 kg atau 18.259 butir. Berdasarkan hasil temuan dan analisis dari Bea Cukai, bahwa barang tersebut setelah dilakukan pemeriksaan secara laboratoris, merupakan ekstasi dengan kandungan MDMA," kata Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba (Wadirtipidnarkoba) Bareskrim Polri, Kombes Arie Ardian saat konferensi pers di Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Pasar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).

Dari pengungkapan ini, petugas berhasil mengamankan 4 orang tersangka dan 1 orang DPO inisial RA yang merupakan WNA berkebangsaan Iran yang tergabung dalam sindikat jaringan internasional.

Adapun modus yang dijalankan dari RA yang memesan ekstasi itu dari Belgia dengan nama palsu dan nama penerima palsu.

"Pelaku berasal dari Iran, memesan barang dari Belgia dan dikirim ke Indonesia dengan menggunakan nama palsu, dengan nama penerima palsu. Sehingga, ini beberapa kali dilakukan pengiriman tidak sampai ke alamat karena memang nama yang diberikan palsu," kata Arie.

Rupanya, pihak kepolisian sudah mengamati pergerakan barang ini dan mencokok pria berinisial E saat hendak dikirim ke Pasuruan, Jawa Timur.

"Dari rangkaian pengembangan kita tadi, dapat kita tetapkan tersangka sebanyak 4 orang, yaitu saudara PEM, saudara MS, saudara BSA, dan saudara NAB dan tentunya kita akan terus melakukan pencarian terhadap RA yang mengirim barang tersebut," kata Arie.

Sementara itu, penyelundupan kedua juga terungkap lewat barang yang dikirim dari Belanda melalui kantor Pos Indonesia dengan bungkusan kado

"Pengiriman paket narkoba jenis ekstasi melalui jasa pengiriman Pos Indonesia yang paketnya disamakan dengan bungkusan kado. Jadi, bentuknya seperti bungkusan kado. Namun, di dalamnya adalah ekstasi sebanyak 2.013 butir," kata Arie.

Alamat yang dituju juga merupakan alamat palsu namun diberi nomor telepon.

Dari pengungkapan ini, penyidik berhasil menangkap kembali dua tersangka IH dan IRA.

Semua tersangka dijerat pasal berlapis dengan ancaman penjara seumur hidup atau pidana mati mulai dari Pasal 114 Ayat 2 Jo, Pasal 112 ayat 2 Jo Pasal 132 Ayat 1 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya