Front Pemuda Persatuan Pembangunan (F-PPP) mendesak dilakukannya Muktamar Luar Biasa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk menggantikan kepemimpinan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Pasalnya, Mardiono telah gagal mengantarkan partai berlambang Kabah ke parlemen karena tidak mencapai ambang batas 4 persen di Pemilu 2024.
Desakan itu disampaikan Ketua Umum F-PPP, Alki Sanagri dalam keterangan resminya yang diterima awak media di Jakarta, Rabu (8/5).
Alki menuturkan, tidak tercapainya ambang batas 4 persen suara PPP pada Pemilu 2024 merupakan sejarah terburuk yang memalukan selama bendera partai Islam tertua ini berkibar.
“Sejarah terburuk bagi PPP tersebut dipimpin oleh H. Muhamad Mardiono selaku pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP,” tegasnya.
Menurut Alki, alasan mendasar gagalnya PPP lolos ke Senayan karena termakan oleh janji-janji Mardiono.
Itu lantaran selaku pucuk pimpinan partai, Mardino kerap mengucap sumpah serapah dangan menyatakan siap korban harta dan nyawa bahkan menjual aset pribadi untuk kepentingan partai.
“Namun, tidak ada satupun janjinya yang dilaksanakan hingga menyebabkan gagalnya PPP lolos pada Pemilu 2024,” sesal dia.
Tak sampai di situ, Alki menyebutkan bahwa saat ini Mardiono kembali mencoba jualan janji lagi dengan berupaya meloloskan PPP melalui Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Legislatif di Mahkamah Konstitusi (MK).
Bagi Alki, apapun amar putusan MK atas gugatan PPP nantinya, tidak ada satupun alasan Mardiono untuk mempertahankan jabatannya sebagai Plt Ketua Umum PPP.
“Sudah gagal memimpin PPP di Pemilu 2024 meraih ambang batas 4 persen, dengan situasi ini seharusnya DPP PPP menjaga soliditas internal menuju pilkada serentak. Bukan sebaliknya memunculkan kegaduhan baru di internal dengan memecah belah struktur partai,” bebernya.
Itu ditunjukan oleh Mardiono dengan melakukan penonaktifan terhadap Ketua DPW PPP Sumatera Selatan baru-baru ini. Padahal, perolehan kursi PPP di DPRD Provinsi Sumsel bertambah lumayan signifikan.
“Ini bukti, suka tidak suka bahwa bentuk arogansi dan kesewenang-wenangan Mardiono dan oknum PH DPP PPP yang membuat rakyat semakin tidak simpati terhadap PPP,” kata Alki.
Atas dasar itu, Alki menegaskan bahwa F-PPP mendesak digelarnya Muktamar Luar Biasa PPP untuk menggantikan kepemimpinan Mardiono yang tidak becus dan terbukti gagal membawa kemajuan bagi partai.
“Untuk mencegah semakin meluasnya kegaduhan-kegaduhan yang terjadi di DPP PPP segera melaksanakan Muktamar Luar Biasa agar agenda partai lebih terarah,” tegasnya lagi.
“Apabila Mardiono tidak segera mundur maka kami dari F-PPP akan kembali aksi dan membawa massa jauh lebih banyak. Jika Mardiono tetap pada sikapnya, kami F-PPP akan turun aksi di MK sebelum pembacaan amar putusan di MK,” pungkas dia.