Berita

Ilustrasi/Sopasia.com

Dunia

Tekanan Menguat, Media Tiongkok Absen dari Ajang Penghargaan Asia

SABTU, 04 MEI 2024 | 19:07 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Media-media milik Tiongkok mundur dari penghargaan Society of Publishers in Asia (SOPA) dengan alasan meningkatnya tekanan dalam negeri terhadap anggapan kolusi dengan kekuatan asing.

SOPA merupakan salah satu organisasi non-profit yang didirikan pada 1982 dan bermarkas di Hong Kong. Organisasi ini mempromosikan kemerdekaan pers dan jurnalisme berkualitas.

Caixin Media yang berbasis di Beijing, yang meraih penghargaan SOPA selama lima tahun berturut-turut dari tahun 2014 hingga 2018, telah menahan diri dan tidak mengirimkan entri dalam beberapa tahun terakhir.


“Kami tidak dapat menyampaikan, meskipun kami menerima undangan dari organisasi luar negeri; kami tidak bisa berpartisipasi,” ujar salah seorang editor senirot Caixin Media seperti diberitakan Nikkei Asia.

Demikian pula, Sixth Tone yang berbasis di Shanghai yang merupakan anak perusahaan The Paper di bawah naungan Shanghai United Media Group milik negara.

Sixth Tone telah menjadi finalis atau pemenang setiap tahun dari tahun 2017 hingga 2023. The Paper dan Sixth Tone menarik diri dari keanggotaan SOPA tahun ini menyusul restrukturisasi manajemen, mendirikan Shanghai Global News Network pada bulan Oktober tahun lalu, menempatkan Sixth Tone di bawah naungannya.

Keputusan ini menandai perubahan signifikan dibandingkan tahun lalu ketika The World of Chinese yang didukung negara berpartisipasi dalam penghargaan tersebut. Namun, mereka juga tidak mengirimkan entri tahun ini, menurut orang dalam.

Penarikan media Tiongkok dari SOPA disebabkan oleh lingkungan politik yang semakin ketat, yang tidak menyukai keterlibatan dengan platform luar negeri, khususnya yang dianggap kritis terhadap kebijakan Tiongkok. Langkah ini mencerminkan kekhawatiran atas potensi pembalasan dan menggarisbawahi pentingnya mempertahankan diri dalam lanskap media yang penuh tantangan.

Meskipun kemunduran ini mungkin melindungi media Tiongkok dari reaksi domestik, hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keragaman suara dalam kompetisi jurnalisme regional bergengsi seperti SOPA. Beberapa ahli memperingatkan bahwa penurunan jumlah peserta berbahasa Mandarin dapat mengurangi kredibilitas dan otoritas penghargaan tersebut.

South China Morning Post yang dimiliki oleh Alibaba dan berbasis di Hong Kong juga memilih keluar dari keanggotaan SOPA tahun ini dan tidak mengirimkan entri apa pun untuk penghargaan, menurut sumber. Alasan di balik penarikannya masih dirahasiakan.

Luwei Rose Luqiu, seorang profesor di Hong Kong Baptist University, memandang penarikan diri dari SOPA sebagai indikasi menyusutnya ruang bagi kebebasan jurnalistik di Tiongkok, terutama bagi media berbahasa Inggris. Meskipun demikian, ia mencatat bahwa penghargaan semacam itu memiliki dampak minimal terhadap jumlah pembaca media Tiongkok. 

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya