Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani/Net

Bisnis

Ini Biang Kerok yang Bikin Kurs Rupiah Tembus Rp16.000 per Dolar AS

SABTU, 04 MEI 2024 | 11:09 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Konflik di Timur Tengah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan nilai tukar (kurs) rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Begitu yang dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2024, saat menjawab persoalan rupiah yang kini tembus di atas Rp16.000 per dolar AS.

Menurut Sri, konflik tersebut telah membuat The Fed cenderung mempertahankan suku bunga tinggi mereka lebih lama, sehingga menyebabkan terjadinya arus modal portofolio keluar dari negara berkembang dan masuk ke AS.

"Ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS dan melemahnya nilai tukar berbagai mata uang dari berbagai negara," jelas Sri Mulyan, dikutip Sabtu (4/5).

Sri Mulyani mengatakan indeks nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia menguat tajam dengan mencapai level tertinggi 106,25 pada 16 April. Dolar AS mengalami apresiasi 4,86 persen dibandingkan level pada akhir 2023.

Penguatan dolar itu telah berimbas terhadap melemahnya mata uang Garuda hingga 5,02 persen pada akhir April kemarin.

Meski demikian Sri Mulyani mengatakan pelemahan rupiah masih lebih baik dibandingkan mata uang lainnya, seperti yen Jepang yang turun 10,92 persen dan won Korea Selatan melemah 6,34 persen (ytd).

"Perkembangan ini tentu didukung dari respons Bank Indonesia yang terus memperkuat kebijakan," pungkasnya.

Beberapa waktu lalu BI sendiri telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 6,25 persen sebagai respons terhadap pelemahan nilai rupiah.

Populer

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

UPDATE

Respons Dedi Mulyadi soal Penggeledahan di Rumah Ridwan Kamil

Rabu, 12 Maret 2025 | 03:30

Bakamla Gagalkan Penyelundupan 60 Ribu Ekor Baby Lobster Senilai Rp1 Miliar

Rabu, 12 Maret 2025 | 03:12

Lonjakan Arus Mudik Diperkirakan Terjadi pada 28 Maret 2025

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:50

Trump Akan Kembali Batasi Warga dari Negara Muslim Masuk AS

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:30

Jojo dan Putri KW Melaju ke 16 Besar All England 2025

Rabu, 12 Maret 2025 | 02:10

NTP Menurun, Komisi IV DPR Minta Kementan Perhatikan Kesejahteraan Petani

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:53

Stabilkan Harga Bapok, Operasi Pasar Diminta Digelar Lebih Masif

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:35

Undang Menko Airlangga, DPP Bapera Bakal Santuni 20 Ribu Anak Yatim di Jakarta

Rabu, 12 Maret 2025 | 01:17

Elemen Masyarakat Sumsel Apresiasi Kejari Muba Tahan Pengusaha Haji Halim Ali

Rabu, 12 Maret 2025 | 00:59

Legislator PDIP Soroti Kasus Proyek Digitalisasi Pertamina-Telkom

Rabu, 12 Maret 2025 | 00:34

Selengkapnya