Ilustrasi latihan militer India dan Amerika Serikat.
Hubungan dan kerjasama pertahanan antara Amerika Serikat dan India semakin intensif setelah kelompok kerja gabungan Indo-AS yang beroperasi di bawah Inisiatif Teknologi dan Perdagangan Pertahanan (DTTI) menggelar pertemuan penting selama dua hari di New Delhi.
Tujuan dari pertemuan itu adalah untuk meningkatkan kolaborasi pertahanan antara kedua negara.
Pertemuan yang diadakan pada hari Senin (29/4) dan Selasa (30/4) dipimpin Wakil Kepala Angkatan Udara India Marsekal Ashutosh Dixit dan Brigjen Amerika Joel W Safranek. Diskusi berpusat pada pemanfaatan kekuatan masing-masing negara mitra untuk meningkatkan pertahanan. kerjasama dan produksi bersama.
Selama sesi intensif tersebut, para pejabat penting, termasuk Brigjen Joel W Safranek dan Wakil Marsekal Udara George Thomas, Asisten Kepala Staf Udara, menyelidiki rencana strategis yang bertujuan untuk memperdalam hubungan pertahanan bilateral.
Fokusnya adalah mengatasi tantangan melalui kemitraan dan penelitian kooperatif, sejalan dengan tujuan yang ditetapkan oleh mekanisme DTTI yang dibentuk pada tahun 2012.
Sebelumnya, awal bulan lalu, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin memuji kemitraan Paman Sam dengan India. Dia mengatakan bahwa kesepakatan antara kedua negara untuk memproduksi senjata jet melalui kolaborasi adalah hal yang revolusioner.
Menggarisbawahi bahwa India dan AS juga ikut memproduksi kendaraan lapis baja, Austin seperti diberitakan
ANI, mengatakan bahwa usaha patungan tersebut akan memberikan kemampuan yang luar biasa.
Kesepakatan penting mengenai mesin jet ini terungkap pada bulan Juni tahun lalu, saat kunjungan kenegaraan bersejarah Perdana Menteri Narendra Modi ke AS.
Untuk memproduksi mesin jet tempur bagi Angkatan Udara India, General Electric dan Hindustan Aeronautics menandatangani nota kesepahaman.