Berita

Anggota DPRD Jabar Fraksi Golkar, Ali Hasan/Ist

Nusantara

DPRD Jabar: Sistem Zonasi Sekolah Rawan Praktik "Titip Murid"

JUMAT, 03 MEI 2024 | 20:54 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sistem zonasi dalam proses Penerimaan Siswa Didik Baru (PPDB) diminta untuk segera dihapus. Sebab, kebijakan tersebut rawan disusupi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Menurut anggota DPRD Jabar Fraksi Golkar, Ali Hasan, penghapusan sistem zonasi merupakan upaya mencegah praktik titip-menitip anak didik yang ingin melanjutkan ke sekolah favorit.

Hal tersebut memicu terjadinya jual beli kursi sehingga bisa menimbulkan turunnya kualitas pendidikan di Indonesia.

"Kasihan kan, anak yang prestasinya bagus malah tidak masuk ke sekolah favorit. Tapi, anak yang zonasinya lebih dekat malah bisa melenggang dengan mudahnya lantaran masuk zonasi sekolah favorit," kata Ali Hasan diberitakan Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (3/5).

Praktik 'titip siswa' ini, kata Ali Hasan, sulit dihindari karena setiap orangtua pada dasarnya menginginkan anak bersekolah di tempat terbaik.

"Saya harap pemerintah pusat mempertimbahkan kembali untuk tahun ini agar sistem zonasi dievaluasi kembali demi kemajuan pendidikan," tegasnya.

Ia juga menyebut, kebijakan era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy ini belum sepenuhnya diterima masyarakat. Sebab kebijakan ini menyulitkan siswa berprestasi masuk sekolah unggulan karena jarak lokasi terlalu jauh.

"Faktanya karena zonasinya tidak masuk, akhirnya anak tersebut terpaksa memilih ke sekolah swasta. Itu kan sangat disayangkan," pungkasnya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya