Berita

Ilustrasi panen gandum di Pakistan./Bloomberg

Dunia

Inflasi Meningkat Tajam, Pakistan Rayu IMF untuk Pinjaman Baru

JUMAT, 03 MEI 2024 | 05:54 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Inflasi meningkat tajam di Pakistan, menyebabkan warganya kesulitan membeli barang-barang penting untuk menyediakan makanan pokok bagi keluarga.

Sebagai contoh, satu kilo tepung kini berharga 800 rupee Pakistan, padahal harga sebelumnya 230 PKR. Selain itu, satu roti kini berharga 25 PKR, sehingga membuat masyarakat mengeluh bahwa “pemerintah mengabaikan kebutuhan mereka.

Pakistan saat ini sedang melakukan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk program dana talangan baru selama tiga tahun. Para analis berpendapat bahwa program ini dapat secara signifikan mempengaruhi keputusan-keputusan ekonomi utama, termasuk penyesuaian suku bunga, seperti yang dilaporkan Bloomberg.

Negara ini sedang bertransisi dari satu dana talangan ke dana talangan lainnya, dengan IMF dijadwalkan untuk mengevaluasi angsuran pinjaman akhir sebesar 1,1 miliar dolar AS berdasarkan program yang ada pada hari Senin.

Diskusi dengan IMF melibatkan pencarian pinjaman baru setidaknya 6 miliar dolar AS untuk setidaknya tiga tahun, yang ingin diperoleh pemerintah pada awal Juni.

Laporan Bloomberg lebih lanjut mengatakan bahwa meskipun Pakistan mempertahankan tingkat inflasi tercepat di Asia, pertumbuhan harga konsumen baru-baru ini turun di bawah tingkat suku bunga untuk pertama kalinya dalam tiga tahun. Perkembangan ini merupakan indikator penting bagi para ekonom yang menantikan potensi penurunan suku bunga oleh bank sentral.

Untuk mengantisipasi kunjungan misi IMF bulan depan untuk merundingkan program pinjaman baru, bank sentral Pakistan telah memilih untuk mempertahankan suku bunga pada tingkat tertinggi sepanjang masa. Pada hari Senin (29/4), Bank Negara Pakistan mengumumkan bahwa mereka akan mempertahankan suku bunga target sebesar 22 persen, yang menunjukkan “penundaan dalam siklus pelonggaran moneter.”

Perdana Menteri Shehbaz Sharif menegaskan komitmennya untuk mematuhi reformasi struktural yang direkomendasikan oleh IMF dalam pertemuan dengan Direktur Pelaksana Kristalina Georgieva di Forum Ekonomi Dunia di Riyadh pada hari Minggu (21/4).

Mengutip kekhawatiran mengenai risiko inflasi yang berasal dari harga minyak global, penyelesaian utang sektor energi, dan kenaikan pajak, bank sentral menyatakan di situs webnya bahwa “adalah bijaksana untuk melanjutkan kebijakan moneter saat ini, dengan tingkat suku bunga riil positif yang signifikan.”

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya