Berita

PT TIMAH Tbk (TINS)/Net

Bisnis

Genjot Produksi, PT Timah Bukukan Laba Positif di Kuartal I 2024

KAMIS, 02 MEI 2024 | 12:27 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Emiten pertambangan BUMN, PT TIMAH Tbk (TINS), mengumumkan laporan keuangan kuartal 1 2024.

Manajemen, dalam laporan keuangannya yang dikutip Kami (2/5) mengatakan, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 2,06 triliun atau turun 5,3 persen dari periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 2,17 triliun.

"Perseroan membukukan pendapatan Rp 2,06 triliun menurun 5,3 persen dari Rp 2,17 triliun di kuartal I 2023 di tengah kenaikan harga jual rata-rata logam timah," kata manajemen.

"Penurunan harga pokok pendapatan sebesar 7,7 persen dari Rp1,91 triliun di kuartal I 2023 menjadi Rp1,76 triliun di kuartal I 2024," lanjut manajemen.

Di tengah ketidakpastian kondisi global, penurunan stok di bursa LME dan Shanghai serta gangguan politik di negara-negara pengekspor logam timah menghambat rantai pasokan logam timah secara global sehingga menjadi salah satu penyebab kenaikan harga logam timah dunia di bursa LME.

Momentum tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh perseroan seiring dengan upaya meningkatkan kinerja produksi dan operasi secara signifikan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT TIMAH Tbk, Fina Eliani, mengatakan, fokus perseroan adalah pada peningkatan produksi melalui penambahan alat tambang dan pembukaan lokasi baru, termasuk strategi recovery plan serta program efisiensi berkelanjutan.

"Secara perlahan hal itu berimbas pada perbaikan kinerja keuangan perseroan sehingga membukukan laba positif di kuartal I 2024 seiring perbaikan tata kelola pertambangan dan niaga timah Indonesia," ujar Fina.

Sampai dengan kuartal 1 2024, TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 5.360 ton atau naik 29,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 4.139 ton.

Adapun produksi logam naik 12,7 persen menjadi 4.475 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 3.970 ton, sementara penjualan logam timah turun 17 persen menjadi 3.524 ton dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4.246 ton.

Harga jual rata-rata logam timah sebesar 27.071 dolar AS per metrik ton atau naik 1,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 26.573 dolar AS per metrik ton.

Dalam kurun waktu tersebut, TINS mencatatkan ekspor timah sebesar 91 persen dengan 6 besar negara tujuan ekspor, meliputi Singapura 22 persen, Korea Selatan 14 persen, Amerika Serikat 11 persen, Jepang 9 persen,  India 8 persen dan Belanda 8 persen.

Populer

Bey Machmudin akan Serius Tangani Judi Online di Jabar yang Tembus Rp3,8 T

Rabu, 26 Juni 2024 | 18:20

Bey Machmudin Ingatkan Warga Jangan Coba-coba Mengakali PPDB

Selasa, 25 Juni 2024 | 03:45

Wacana Bey Machmudin Rombak Komisaris BUMD Didukung Dewan

Minggu, 30 Juni 2024 | 13:24

Menwa Siap Kerahkan 5 Ribu Personel ke Gaza Bersama TNI

Rabu, 26 Juni 2024 | 01:19

DPR Khawatir Investasi TikTok Permudah Produk China Masuk RI

Kamis, 27 Juni 2024 | 00:03

Pemilu Iran di Jakarta

Jumat, 28 Juni 2024 | 14:24

Rapat Pimpinan MPR RI dengan Presiden Jokowi

Jumat, 28 Juni 2024 | 16:37

UPDATE

Aktif Organisasi, Alasan PP Satria Dukung Marshel Widianto Maju Pilwalkot Tangsel

Jumat, 05 Juli 2024 | 16:05

Komisi VI DPR: PNM Jangan Buat Bayar Kredit Macet

Jumat, 05 Juli 2024 | 16:03

PSI Bantah Batasi Ruang Koalisi Jelang Pilkada 2024

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:55

Syahrul Yasin Limpo Minta Divonis Bebas

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:51

Ekonomi Hijau Bisa Stabilkan Pertumbuhan Ekonomi Jangka Panjang

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:47

Massa SDR Desak KPK Periksa Kepala Bapanas dan Kabulog

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:45

Kehangatan Megawati

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:35

Kaesang Anggap Pemecatan Hasyim sebagai Keputusan Terbaik

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:22

AO PNM Mekaar Ambon Bekas Atlet Silat Sukses Genjot Ekonomi Warga

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:15

Syahrul Yasin Limpo Merasa Dikhianati Ajudannya

Jumat, 05 Juli 2024 | 15:06

Selengkapnya