Berita

Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths/Net

Dunia

PBB: Serangan Darat Israel di Rafah Akan Jadi Tragedi yang Tidak Bisa Diungkap dengan Kata-kata

RABU, 01 MEI 2024 | 17:03 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Serangan darat yang akan dilancarkan Israel ke kota Rafah, Gaza diprediksi menjadi tragedi mengerikan yang bahkan tidak bisa digambarkan dengan kata-kata.

Ungkapan itu disampaikan oleh Kepala Kemanusiaan PBB Martin Griffiths pada Rabu (1/5), merespon keputusan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang bersikeras menyerang Rafah, dengan atau tanpa disepakatinya gencatan senjata.

Menurut Griffits, serangan darat Israel akan menjadi malapetaka bagi ratusan ribu orang yang mengungsi ke titik paling selatan Gaza.


“Kebenaran yang paling sederhana adalah bahwa operasi darat di Rafah akan menjadi sebuah tragedi yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata,” ujar Griffiths, seperti dimuat AFP.

Griffiths menyampaikan kekecewannya terhadap Israel yang tetap akan melancarkan serangan darat ke Rafah, padahal telah dibujuk oleh banyak sekutu Barat.

“Dunia telah meminta pemerintah Israel selama berminggu-minggu untuk menyelamatkan Rafah, namun operasi darat di sana akan segera dilakukan,” kata Griffiths.

Hamas sedang mempertimbangkan rencana gencatan senjata yang diusulkan dalam pembicaraan di Kairo dengan mediator AS, Mesir dan Qatar.

Namun Netanyahu justru berjanji akan melancarkan serangan terhadap Rafah dengan atau tanpa kesepakatan gencatan tersebut.

Washington telah ikut mendesak Israel agar membatalkan rencana invasinya karena khawatir serangan tentara akan mengakibatkan korban sipil dalam jumlah besar.

Perang di Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang mengakibatkan kematian 1.170 orang, sebagian besar warga sipil.

Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 34.535 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Hamas juga menyandera sekitar 250 orang pada 7 Oktober. Israel memperkirakan 129 orang masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang diyakini tewas.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Investigasi Kecelakaan Jeju Air Mandek, Keluarga Korban Geram ? ?

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:52

Legislator Nasdem Dukung Pengembalian Dana Korupsi untuk Kesejahteraan Rakyat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 17:43

Ledakan Masjid di Suriah Tuai Kecaman PBB

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:32

Presiden Partai Buruh: Tidak Mungkin Biaya Hidup Jakarta Lebih Rendah dari Karawang

Sabtu, 27 Desember 2025 | 16:13

Dunia Usaha Diharapkan Terapkan Upah Sesuai Produktivitas

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:26

Rehabilitasi Hutan: Strategi Mitigasi Bencana di Sumatera dan Wilayah Lain

Sabtu, 27 Desember 2025 | 15:07

Pergub dan Perda APBD DKI 2026 Disahkan, Ini Alokasinya

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:52

Gebrakan Sony-Honda: Ciptakan Mobil untuk Main PlayStation

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:24

Kebijakan Purbaya Tak Jauh Beda dengan Sri Mulyani, Reshuffle Menkeu Hanya Ganti Figur

Sabtu, 27 Desember 2025 | 14:07

PAN Dorong Perlindungan dan Kesejahteraan Tenaga Administratif Sekolah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 13:41

Selengkapnya