Berita

Pengamat politik dari Motion Cipta Matrix, Wildan Hakim/Ist

Politik

Elite Parpol Tingkat Daerah Lebih Leluasa Tentukan Koalisi Pilkada

RABU, 01 MEI 2024 | 14:17 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Untuk kepentingan pemenangan, keputusan koalisi partai politik (parpol) di daerah pada Pilkada 2024 dianggap tidak akan tegak lurus dengan koalisi dalam Pilpres 2024 lalu.

Menurut pengamat politik dari Motion Cipta Matrix, Wildan Hakim, elite politik nasional akan berbeda sikap dengan para elite politik regional. Koalisi parpol di Pilpres 2024 tidak akan berlaku dalam koalisi di Pilkada 2024 nanti.

"Merujuk pada praktik politik dan keputusan koalisi di Pilkada sebelumnya, fungsionaris parpol di level provinsi dan kabupaten atau kota akan lebih cair. Maksudnya, koalisi parpol untuk Pilpres 2024 tidak akan diterapkan dalam koalisi untuk Pilkada," kata Wildan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (1/5).

Dosen ilmu komunikasi Universitas Al Azhar Indonesia ini menilai, para fungsionaris parpol di DPW dan DPD punya kalkulasi politik sendiri perihal siapa yang akan diusung dan parpol mana saja yang akan mengusung.

Seiring selesainya Pilpres 2024, maka koalisi yang sebelumnya terbentuk akan cair dengan sendirinya.

Lanjut Wildan, untuk kepentingan pemenangan, koalisi DPW dan juga DPD dalam Pilkada tidak akan tegak lurus dengan hasil koalisi DPP dalam Pilpres kemarin.

"Di sini menariknya, PKB dan PPP yang berbeda kubu saat Pilpres 2024, berpeluang besar untuk mengusung calon yang sama dan karenanya akan berkoalisi dalam Pilkada November 2024 nanti. Keputusan berkoalisi kan ada di tangan DPW dan DPD sesuai jumlah riil kursi DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten atau Kota," pungkasnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya