Berita

Foto tak bertanggal yang dirilis Selasa pagi, 30 April 2024, oleh Komando Pusat militer AS menunjukkan pembangunan dermaga terapung di Laut Mediterania di lepas Jalur Gaza/Net

Dunia

Siprus: Pelabuhan Buatan AS di Pantai Gaza Rampung dalam Dua Hari

RABU, 01 MEI 2024 | 14:08 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Proyek pembangunan pelabuhan terapung Amerika Serikat di Pantai Gaza diperkirakan akan segera selesai dalam beberapa hari.

Hal itu diungkap oleh Presiden  Nikos Christodoulides dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP pada Rabu (1/5).

Dikatakan bahwa pelabuhan akan siap pekan ini sesuai jadwal yang diperkirakan tentara AS.

"Pasukan AS diperkirakan akan menyelesaikan pembangunan pada Kamis (2/5), sehingga memungkinkan lebih banyak pengiriman bantuan ke wilayah Palestina yang terkepung," ungkap Christodoulides.

Christodoulides juga menjelaskan bahwa Siprus bersama dengan negara lain seperti Uni Eropa dan Uni Emirat Arab tengah menyiapkan pengiriman bantuan ke Gaza, sambil menunggu pelabuhan sementara resmi beroperasi.

“Semua persiapan yang diperlukan sedang dilakukan. Kami siap mengirimkan bantuan setelah lampu hijau diberikan oleh Amerika Serikat," kata dia.

Presiden AS Joe Biden pertama kali mengumumkan rencana pelabuhan sementara tersebut pada 7 Maret. Pentagon menyatakan pembangunan telah dimulai pada 25 April dan diperkirakan akan mulai beroperasi pada awal Mei.

Menurut Wakil Sekretaris Pers Pentagon Sabrina Singh, proyek pelabuhan sementara AS akan menelan biaya setidaknya 320 juta dolar AS.

Bantuan akan dibawa oleh kapal komersial ke pelabuhan terapung di lepas pantai Gaza, kemudian ditransfer ke kapal yang lebih kecil dan dibawa ke dermaga untuk didistribusikan melalui darat.

Badan-badan PBB dan kelompok bantuan kemanusiaan telah memperingatkan bahwa misi laut dan bantuan udara bukanlah alternatif selain pengiriman darat yang jauh lebih efisien.

Gaza telah hancur akibat perang yang dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang mengakibatkan kematian sekitar 1.170 orang, sebagian besar warga sipil.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 34.535 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya