Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam dialog World Economic Forum (WEF) Special Meeting di King Abdul Aziz Conference Center, Riyadh, Arab Saudi/Ist
Digitalisasi menjadi kunci strategi pemerintah dalam mendorong pasar tenaga kerja generasi muda Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam dialog World Economic Forum (WEF) Special Meeting di King Abdul Aziz Conference Center, Riyadh, Arab Saudi, pada Minggu (28/4) waktu setempat.
“Indonesia menggunakan digitalisasi sebagai
new engine of growth dan edukasi dalam mendukung digitalisasi seperti kerja sama dengan IBM dan Apple Academy,” ungkap Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin (29/4).
Dalam kesempatan yang sama, Menko Airlangga juga membeberkan program Merdeka Belajar, di mana para pelajar bisa memiliki pengalaman magang.
Di samping itu, terdapat insentif
super deduction untuk kegiatan riset dan berbagai insentif pajak lainnya untuk pendidikan. Selain itu, Menko Airlangga juga mengungkapkan besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja.
Apalagi Airlangga menyebut, setiap tahun lahir penduduk baru hampir 5 juta orang. Oleh karena itu, Indonesia harus menyiapkan paling tidak 5 juta pekerjaan juga setiap tahunnya
“Indonesia itu negara besar, jika diproyeksikan ke Eropa akan membentang dari Irlandia ke Kazakhstan,” pungkas Airlangga.
Deretan isu termutakhir juga muncul dalam pembahasan, seperti peran AI, perubahan mode kerja yang
hybrid, sampai lahirnya lapangan kerja hijau di tengah ancaman perubahan iklim.
Dalam menyiapkan pasar tenaga kerja yang dinamis, Indonesia telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi komprehensif untuk berinvestasi pada pelatihan dan pendidikan. Misalnya pendidikan pada usia dini, vokasi, dan penyiapan dan pelatihan para pencari kerja.
Menko Airlangga dalam sesi ini menekankan pentingnya UMKM sebagai bagian dari upaya penciptaan lapangan kerja di Indonesia, sekaligus mengungkapkan keberhasilan UU Cipta Kerja yang efektif mengurangi hambatan investasi domestik dan asing.