Berita

Kapal Akdeniz RoRo bagian dari Koalisi Armada Kebebasan, memuat barang-barang saat berlabuh di pelabuhan Tuzla, dekat Istanbul pada 19 April 2024/Net

Dunia

Tertahan di Pelabuhan Turki, Freedom Flotilla Gagal Berlayar ke Gaza

MINGGU, 28 APRIL 2024 | 09:46 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Misi pengiriman bantuan kemanusiaan menuju Gaza "Freedom Flotilla" gagal dilakukan setelah dua kapalnya di Pelabuhan Turki ditolak berlayar.

Koalisi Freedom Flotilla dalam sebuah pernyataan menyebut Guinea-Bissau International Ships Registry (GBISR) telah menarik dua kapal berbenderanya, di mana salah satunya sudah berisi muatan lebih dari 5.000 ton bantuan.

“Sedihnya, Guinea-Bissau membiarkan dirinya terlibat dalam kelaparan yang disengaja oleh Israel, pengepungan ilegal dan genosida terhadap warga Palestina di Gaza,” ungkap laporan tersebut, seperti dimuat AFP pada Minggu (28/4).

Terlebih menurut penuturan koalisi, GBISR seperti mempersulit proses perizinan kapal Freedom Flotilla dengan menanyakan pertanyaan yang tidak biasa seperti  tujuan, kemungkinan kunjungan pelabuhan tambahan, manifes kargo, serta perkiraan tanggal dan waktu kedatangan.

“Biasanya, otoritas penanda nasional hanya mementingkan keselamatan dan standar terkait pada kapal yang membawa benderanya,” jelasnya.

Pada konferensi pers di Istanbul, sekitar 280 sukarelawan, aktivis, pengacara dan dokter dari puluhan negara bergabung dalam misi.

Tiga kapal Freedom Flotilla telah berlabuh selama seminggu di pelabuhan Tuzla, selatan Istanbul. Mereka berencana berlayar kemarin, namun terhambat perizinan.

Pihak berwenang Turki dan media pemerintah masih belum memberikan komentar tentang penahanan Freedom Flotilla.

Pada 2010, Freedom Flotilla berangkat dari kota Antalya di Turki selatan di mana saat itu pasukan militer Israel menyerang salah satu kapal, Mavi Marmara, menyebabkan 10 orang tewas dan 28 orang terluka.

Badan-badan PBB telah memperingatkan bahwa pengiriman melalui laut saja tidak dapat memberikan bantuan yang cukup untuk menangkal ancaman kelaparan di Gaza dan telah meminta Israel untuk membuka lebih banyak penyeberangan perbatasan untuk konvoi jalan raya.

Perang Gaza dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober yang mengakibatkan kematian 1.170 orang di Israel selatan, sebagian besar warga sipil.

Menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikelola Hamas, serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 34.388 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya