Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, pada Jumat, 26 April 2024/Repro

Bisnis

Soroti Tensi Geopolitik Global, Sri Mulyani Was-was akan Berdampak ke Ekonomi RI

SABTU, 27 APRIL 2024 | 13:13 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Tensi geopolitik yang tengah memanas di Timur Tengah dikhawatirkan akan berdampak terhadap perekonomian global, termasuk di Indonesia.

Hal tersebut dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani, saat menyoroti konflik antara Israel, Palestina, Iran dan beberapa negara lainnya.

“Kita masih harus waspada terhadap adanya kemungkinan disrupsi tambahan dari rantai pasok, terutama untuk minyak dan gas. Karena, kondisi di wilayah tersebut masih sangat fluid,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA di Jakarta, pada Jumat (26/4).

Dalam kesempatan itu, bendahara negara RI itu mencontohkan harga minyak mentah Brent yang saat ini sudah mencapai 88 dolar AS per barrel, atau meningkat 14,3 persen secara year to date (ytd). Serta harga minyak West Texas Intermediate (WTI), yang juga mengalami peningkatan harga 17,5 persen (ytd) menjadi 84,2 dolar AS.

Menurut Sri Mulyani, peningkatan harga minyak dan gas ini dapat berdampak pada ekonomi Indonesia, APBN negara, dan berpotensi menimbulkan inflasi.

Selain itu, situasi ini juga diperparah dengan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang masih mempertahankan suku bunga tinggi, karena inflasi di Negeri Paman Sam yang belum kembali ke situasi yang mereka harapkan.

“Jerome Powell (Kepala Gubernur The Fed) menyampaikan, kondisi perekonomian Amerika Serikat masih sangat robust dan tumbuh, dan inflasi belum menurun secara signifikan di level yang diharapkan. Ini yang menyebabkan Federal Reserve menunda penurunan suku bunga,” lanjutnya.

Menkeu itu mengatakan bahwa market berharap suku bunga The Fed akan menurun pada 2024 ini, namun sayangnya bank sentral AS itu diprediksi akan kembali menahan suku bunga di angka 5,0 persen yang terjadi sejak Juli 2023 lalu.

“Market tadinya memiliki harapan, penurunan suku bunga bisa terjadi 2024 ini secara bertahap. Namun, dengan data terbaru, nampaknya harapan market tidak terpenuhi, karena Federal System tetap akan menjaga kebijakan suku bunganya. Mungkin, penurunan baru akan terlihat apabila AS sudah dalam kondisi yang meyakinkan,” tambah Sri Mulyani.

Untuk itu, Sri Mulyani meminta masyarakat agar tetap mewaspadai beragam faktor geopolitik yang disebutkan, karena bisa menghambat ekonomi dalam negeri.

Populer

Duit Sitaan Korupsi di Kejagung Tak Pernah Utuh Kembali ke Rakyat

Senin, 10 Maret 2025 | 12:58

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Usia Pensiun TNI Bakal Diperpanjang, Ketum PEPABRI: Kalau 58 Tahun Kan Masih Lucu-Lucunya

Senin, 10 Maret 2025 | 19:58

KPK Kembali Panggil Pramugari Tamara Anggraeny

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:52

Ekonom: Hary Tanoe Keliru Bedakan NCD dan ZCB

Kamis, 13 Maret 2025 | 19:53

UPDATE

Loyalis Jokowi, Jeffrie Geovanie Sangat Tidak Layak Gantikan Menteri BUMN Erick Thohir

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:22

Rapor IHSG Sepekan Lesu, Kapitaliasi Pasar Anjlok Rp215 Triliun

Sabtu, 15 Maret 2025 | 11:07

DJP: Pajak Ekonomi Digital Capai Rp33,56 Triliun hingga Akhir Februari 2025

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:47

Kualitas Hilirisasi Ciptakan Lapangan Kerja Lebih Luas

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:44

Pengacara Klaim Duterte Diculik karena Dendam Politik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:19

Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Usai Cetak Rekor Tertinggi

Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:08

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Gotong Royong

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:48

Fraksi PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako untuk Rakyat

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:47

Universitas Columbia Cabut Gelar Akademik 22 Mahasiswa

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:34

Tanggapi Usulan Menhub, Kadin: Tidak Semua Usaha Bisa Terapkan WFA Saat Mudik

Sabtu, 15 Maret 2025 | 09:13

Selengkapnya