Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Saham Meta Tergelincir, Wall Street Ditutup Anjlok

JUMAT, 26 APRIL 2024 | 11:10 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bursa saham Amerika Serikat di Wall Street, New York, ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (25/4), menyusul data ekonomi AS yang mengecewakan.

Pelaku pasar dikejutkan oleh data ekonomi AS yang lebih lambat dari perkiraan, ditambah dengan aksi jual saham-saham berkapitalisasi besar yang dipicu oleh laporan keuangan Meta dan perusahaan besar lainnya anjlok setelah menghasilkan pendapatan.

Saham Meta anjlok hampir 11 persen, membebani sentimen pasar. Saham Meta anjlok karena kekhawatiran mengenai rencana pengeluaran besar-besaran untuk kecerdasan buatan (AI) yang berlawanan dengan hasil yang kuat.

Tiga saham Magnificent Seven lainnya, termasuk Alphabet (GOOGL.O), Amazon.com (AMZN.O) dan Microsoft (MSFT.O) juga berakhir di zona merah.

Perekonomian AS tumbuh 1,6 persen pada kuartal pertama, menurut data, jauh lebih lambat dari perkiraan karena belanja konsumen dan ekspor melambat.

Analis juga menunjuk pada data inflasi yang tertanam dalam laporan PDB yang kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tetap tinggi.

Dow Jones Industrial Average berakhir pada 38,085.73, turun 1,0 persen tetapi sekitar 330 poin di atas sesi terendahnya.

S&P 500 turun 0,5 persen menjadi 5.048,43, sedangkan Indeks Komposit Nasdaq yang kaya akan teknologi merosot 0,6 persen menjadi 15.611,76.

"Kami mengalami reli yang sangat produktif selama empat atau lima bulan terakhir, kami telah mencapai titik lemah sekarang," kata Angelo Kourkafas dari Edward Jones, perusahaan jasa keuangan.

"Perlambatan perekonomian tidak seburuk yang terlihat di permukaan," katanya.

Southwest Airlines anjlok 7,0 persen karena melaporkan kerugian sebesar 231 juta dolar AS dan mengumumkan akan menutup operasi di empat bandara.

Maskapai ini juga memangkas anggaran modal tahun 2024 karena perkiraan pengiriman pesawat dari Boeing yang lebih sedikit.

Di antara laporan keuangan lainnya, Caterpillar turun 7,0 persen, IBM merosot 8,1 persen, Ford naik 0,7 persen dan American Airlines naik 1,5 persen.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya