Berita

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu/Net

Dunia

Hamas: Netanyahu Menipu Rakyat Israel Seolah Proses Negosiasi Berjalan

JUMAT, 26 APRIL 2024 | 10:49 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Upaya negosiasi gencatan senjata dan pembebasan sandera antara Hamas dan Israel tidak kunjung tercapai, sementara perang sudah berlangsung selama lebih dari 200 hari.

Menurut seorang pejabat senior Hamas, Ghazi Hamad proses ini akan terus terhambat karena Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak menghentikan serangan.

Baru-baru ini pasukan militer IDF mengumumkan kesiapan mereka untuk segera menyerang Rafah. Hamad berpendapat rencana invasi tersebut mengungkap kontradiksi dalam sikap Netanyahu terhadap Gaza.


"Netanyahu tersandung karena, di satu sisi, dia ingin mengembalikan para tawanan ke keluarga mereka, tetapi pada saat yang sama, dia menempatkan mereka dalam bahaya besar, karena tentaranya dengan sengaja membunuh banyak sandera," ujarnya dalam sebuah wawancara seperti dimuat AFP pada Jumat (26/4).

Lebih lanjut, Hamad menuduh Netanyahu sengaja memanipulasi rakyat bahwa proses negosiasi terus berlangsung.

Padahal Qatar dan Mesir sudah melakukan banyak hal, tetapi Israel di bawah Netanyahu seperti enggan meneruskan upaya damai di tengah tensi militer yang terus menguat.

"Netanyahu memanipulasi dan menunda-nunda untuk menipu masyarakat Israel bahwa ada negosiasi dan juga menipu masyarakat internasional bahwa gencatan senjata bisa diraih," tegasnya.

Mengomentari rencana serangan Rafah, Hamad memprediksi tindakan tersebut akan gagal dan tujuan Israel untuk memusnahkan Hamas dan mengambil aliha Gaza tidak akan pernah terwujud.

"Bahkan jika (Israel) masuk dan menginvasi Rafah, mereka tidak akan mencapai apa yang diinginkannya,” kats Hamad.

Israel akan melanjutkan operasi darat yang direncanakan di Rafah, meskipun ada protes dan kekhawatiran internasional terhadap sekitar 1,5 juta warga Palestina yang berlindung di kota tersebut.

Ada kekhawatiran akan banyaknya korban sipil dan negara-negara termasuk sekutu utama Israel Amerika Serikat telah memperingatkan agar Tel Aviv membatalkan serangan darat tersebut.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya