Berita

Ketua Umum Nasdem Surya Paloh diapit Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Jalan Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan, Kamis sore (25/4)/Ist

Politik

Gerindra Yakin Kerja Sama Elite Mampu Dongkrak Ekonomi Indonesia

JUMAT, 26 APRIL 2024 | 01:27 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih 2024-2029, Prabowo Subianto disambangi Ketua Umum Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh di kediamannya, Jalan Kertanegara Nomor IV, Jakarta Selatan, Kamis sore (25/4).

Terkait itu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan bahwa kunjungan Surya Paloh ke Prabowo untuk mengucapkan selamat dan membahas permasalahan bangsa ke depan.

“Dalam pembicaraan antara Pak Prabowo dan Pak Surya Paloh dibicarakan tentang persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia pada masa yang akan datang. Beberapa tantangan yang dihadapi termasuk peluang untuk kita menjadi sebuah bangsa negara yang bisa keluar dari problema tersebut,” ujar Muzani di kediaman Prabowo.


Lanjut dia, termasuk tentang situasi dan kondisi dunia saat ini. Hal itu terkait memanasnya konflik Iran dan Israel di Timur Tengah.  

“Baik Pak Prabowo ataupun Pak Surya Paloh merasa bahwa kondisi situasi dunia sekarang ini memerlukan kita sebagai bangsa untuk bersatu dan saling bekerja sama saling bahu membahu, saling menguatkan. Karena kalau itu (persatuan) terjadi di antara para pemimpin politik yang ada, maka kita akan menjadi bangsa yang makin kuat,” jelasnya.

Wakil Ketua MPR itu juga menyebut peluang dan tantangan yang dihadapi Indonesia ke depan semakin kompleks, sehingga memerlukan situasi politik yang kondusif.

“Beberapa peluang yang kita hadapi sekarang ini harus menjadi sebuah tantangan baru untuk kita bisa menjadi bangsa yang makin kuat. Misalnya Rupiah terhadap Dolar kita harus meningkatkan bagaimana perdagangan ekspor kita bisa menjadi kuat dan itu akan terjadi kalau di antara para pemimpin politik kita, makin erat, semakin bergotong-royong,” bebernya.

Dengan begitu, lanjut Muzani, dunia usaha akan menjadi tambah kondusif. Sehingga berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi.

“Ekspor kita akan meningkat sehingga perekonomian nasional kita akan bisa membaik. situasi seperti itu dibicarakan antara kedua pemimpin politik tersebut karena itu menyambut pemerintahan yang akan datang setelah Pilpres,” bebernya lagi.

Masih kata Muzani, kerja sama Nasdem dalam pemerintahan Prabowo-Gibran sangat diharapkan oleh Gerindra.

“Pak Prabowo sangat berharap Nasdem sebagai partai politik yang mempunyai cukup banyak kursi di parlemen bisa bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran dan tawaran itu disambut dengan baik oleh Pak Surya Paloh,” pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya