Berita

Tentara Israel/Net

Dunia

Serangan Darat Israel ke Rafah akan Segera Terjadi

KAMIS, 25 APRIL 2024 | 16:12 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Rencana Israel untuk melancarkan serangan habis-habisan ke kota Rafah, Gaza tampaknya akan dilakukan dalam waktu dekat.

Seorang juru bicara militer Israel yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa pasukan pertahanan IDF sudah siap dan akan segera bergerak melancarkan operasi darat ke Rafah.

Meski tidak memberi tahu kapan waktunya pejabat itu mengungkap rencana evakuasi warga sipil ke ribuan tenda yang telah disediakan.

"Israel siap untuk mengevakuasi warga sipil sebelum serangannya dan telah membeli 40.000 tenda yang masing-masing dapat menampung 10-12 orang," bunyi laporan tersebut, seperti dimuat Reuters pada Kamis (25/4).

Dikatakan bahwa semua telah siap dan tinggal menunggu perintah dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk memulai serangan darat.

Pengungsi yang berlindung di Rafah sedang mempertimbangkan apakah akan melarikan diri lagi.

Tamer Al-Burai, yang melarikan diri dari Kota Gaza dan kini tinggal di Rafah mengatakan seluruh kelompok sedang menuju pantai Khan Younis di utara untuk mencoba mencari tempat baru.

"Karena Israel terdengar lebih serius dalam ancamannya kali ini. Kami jadi bimbang untuk pergi secara tiba-tiba, apalagi ada anak-anak, perempuan dan lansia di keluarga kami," ungkapnya.

Pengungsi lain bernama Aya, berusia 30 tahun telah mengungsi bersama keluarganya di sebuah sekolah di Rafah.

Dia mengaku takut untuk tinggal tetapi tidak tahu di mana tempat yang aman. Sebab aya pernah mendengar tentang keluarga-keluarga yang mengungsi ke Khan Younis namun tendanya terbakar ketika peluru jatuh di dekatnya.

“Ke mana kita harus pergi?" kata dia.

Israel menyatakan akan membasmi Hamas setelah kelompok militan tersebut mengamuk di Israel selatan pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan 253 orang disandera, menurut perhitungan Israel.

Menurut otoritas kesehatan Gaza,  lebih dari 34.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan udara dan darat Israel selama hampir 7 bulan.

Serangan tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut, menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya mengungsi dan menciptakan krisis kemanusiaan.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

Presiden Prabowo Puji Mentan Amran atas Pengendalian Pertanian yang Sangat Baik

Senin, 03 Februari 2025 | 21:39

Alasan Komisi IX DPR dan Kepala Badan Gizi Nasional Rapat Tertutup

Senin, 03 Februari 2025 | 21:25

Fakta di Balik Aksi Bandar Narkoba yang Ngaku Setor Rp 160 Juta ke Polisi

Senin, 03 Februari 2025 | 21:17

Lima Polisi Bakal Jalani Sidang Etik Kasus Pemerasan Anak Bos Prodia

Senin, 03 Februari 2025 | 21:00

Bahlil Jegal Warung Kecil, Rakyat Menderita, Prabowo Dikhianati?

Senin, 03 Februari 2025 | 20:53

Demokrat Soroti Munculnya LPG 3 Kg Warna Pink: Jangan Sampai Kuning Kalah

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Inspeksi Coretax, Airlangga Tak Mau Penerimaan Negara Terganggu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:49

Ketua Umum PB IMSU Apresiasi Agus Andrianto Copot Petugas Korup

Senin, 03 Februari 2025 | 20:43

Brimob Polda Jateng Panen 9 Ton Jagung Dukung Ketahanan Pangan

Senin, 03 Februari 2025 | 20:42

Launching MBG di Jatim, Zulhas Serahkan Gapok untuk Siswa Yatim Piatu

Senin, 03 Februari 2025 | 20:39

Selengkapnya