Berita

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo/Net

Bisnis

Usai Naikkan Suku Bunga, BI Optimis Rupiah akan Kembali ke Rp15.000 di Akhir Tahun

KAMIS, 25 APRIL 2024 | 09:51 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Setelah menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen, Bank Indonesia (BI) optimis nilai tukar rupiah akan kembali turun ke level Rp15.800 per dolar AS pada kuartal IV 2024 atau akhir tahun mendatang.

Selain itu, rupiah juga diprediksi akan tetap stabil di kisaran Rp16.200 per dolar AS pada kuartal II-2024, serta akan menguat ke arah rata-rata Rp16 ribu per dolar AS di kuartal III-2024.

Hal tersebut diungkapkan Gubernur BI, Perry Warjiyo dengan mengatakan bahwa kondisi itu akan ditopang oleh struktur bunga di pasar uang yang sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan (BI Rate) kemarin, serta terdapat peningkatan yield Treasury AS dan premi risiko global, agar aliran modal asing tetap masuk.

"Agar imbal hasil aset keuangan domestik tetap menarik, semuanya akan mendukung upaya stabilisasi nilai tukar rupiah," ujar dia dalam konferensi pers, Rabu (24/4).

Perry menegaskan bahwa BI akan terus melakukan langkah-langkah untuk membuat rupiah kembali perkasa, termasuk dengan memperkuat stabilitas kurs rupiah dan memperkuat operasi moneter yang pro market.

"Bauran kami adalah antisipatif, preemptive, forward looking, agar kita semuanya tetap menjaga stabilitas ekonomi kita, menjaga momentum pertumbuhan dan tentu saja itu bagian kami menjalankan mandat," sambungnya.

Hal tersebut dilakukan setelah BI menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin ke level 6,25 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung pada 23-24 April 2024.

Menurut Perry, langkah ini diambil untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah akibat memburuknya risiko global, serta sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk memastikan inflasi tetap dalam sasaran 2,5 persen pada 2024 dan 2025, sejalan dengan stance kebijakan moneter yang pro-stability.

Di sisi lain, pelemahan nilai tukar rupiah sampai dengan 23 April 2024 tercatat sebesar 5,07 persen year to date.

Meski begitu, BI optimis perekonomian dalam negeri akan tetap stabil di tengah kondisi global yang tidak menentu.

"Indonesia telah melalui berbagai gejolak atau risiko global dan tentu saja optimis bahwa ekonomi Indonesia akan tumbuh stabil, tumbuh tinggi, dan berdaya tahan. Karena memang respons kebijakan bangsa Indonesia dan koordinasi yang erat dengan pemerintah dan berbagai pihak," pungkasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya