Bandara Internasional Sam Ratulangi, Kota Manado/Net
Bandara Sam Ratulangi kembali beroperasi setelah sempat ditutup selama empat hari imbas dari erupsi Gunung Ruang, Sulawesi Utara.
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi Manado, Maya Damayanti, memutuskan bahwa operasional bandara itu kembali dibuka secara normal setelah pihaknya melakukan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Otband Wilayah VIII dengan stakeholder Airnav Indonesia, BMKG, dan maskapai penerbangan lainnya.
"Akhirnya diputuskan operasional Bandara Sam Ratulangi dibuka kembali di jam 12.00 Wita, Senin (22/04) yang dituangkan melalui NOTAM (Notice To Airmen) bernomor : A1054/24 NOTAMC A1041/24," kata Maya dalam keterangan tertulisnya, dikutip Selasa (23/4).
Menurut Maya, berdasarkan hasil uji yang dilakukan pihak Angkasa Pura I melalui paper test yang dipasang di beberapa titik-titik airside, serta hasil pantauan dari citra satelit BMKG dan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menetapkan bahwa erupsi Gunung Ruang sudah pada level status jaga bukan awas lagi, yang artinya gunung itu sudah menurun pada level 3.
"Ini juga didukung oleh debu vulkanik yang sudah terkena hujan sehingga akan meluruhkan abu tersebut. Untuk runway juga sudah siap digunakan dikarenakan hujan sudah meluruhkan abu abu yang tersebar di runway, taxiway dan apron," jelasnya.
Adapun setelah bandara itu dibuka kembali, pihak berwenang telah menjadwalkan keberangkatan untuk 12 pesawat dengan 1.233 penumpang. Namun, kata Maya, sejumlah maskapai penerbangan masih memerlukan waktu untuk prepare terhadap penumpang dan pesawatnya.
"Diharapkan Bandara Sam Ratulangi secara keseluruhan bisa kembali melayani penerbangan sepenuhnya dan (masyarakat) diimbau menghubungi maskapai penerbangannya masing masing," pungkasnya.
Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, mengalami erupsi pada Selasa (16/4) malam. Akibatnya, Bandara Sam Ratulangi dituutp sejak Kamis (18/4) hingga Senin (22/4).