Berita

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan dalam podcast bersama Bambang Widjojanto/Repro

Politik

Kesaksian Sri Mulyani Dianggap Membohongi Publik

JUMAT, 19 APRIL 2024 | 10:12 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Fakta anggaran bantuan sosial (Bansos) tahun 2024 yang diungkap Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) beberapa waktu lalu dianggap belum dibuka sepenuhnya.

Menurut Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, kesaksian Sri Mulyani dianggap tidak sesuai dengan fakta yang diketahuinya.

Anthony mengatakan, apa yang disampaikan Sri Mulyani seolah-olah sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Tapi faktanya banyak aturan dilanggar dalam penyaluran bansos.


"Yang kita lihat banyak sekali aturan dilanggar. Kesaksian Sri Mulyani terkesan ada yang ditutupi dan bahkan dengan sengaja menutupi," ujar Anthony dalam podcast bersama Bambang Widjojanto sebagaimana dikutip Jumat (19/4).

Ia mengurai beberapa hal pernyataan Sri Mulyani yang dianggap janggal. Contohnya Menkeu tidak memasukkan fakta kejadian setelah Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2024 disahkan menjadi UU 19/2023 pada 16 Oktober 2023.

Menkeu justru hanya menjelaskan timeline penyusunan APBN 2024 melompat pada kejadian tanggal 28 November 2023 berupa penyusunan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).

Padahal di timeline awal November, Anthony menyebut ada fakta tak terpisahkan dari kejadian-kejadian sebelumnya.

"2 Desember 2023 ini yang menarik. Presiden Joko Widodo memutuskan meminta anggaran dari semua K/L diblokir sebesar 5 persen, atau kurang lebih Rp50,15 triliun. Ini yang disebut automatic adjustment," urai Anthony.

Automatic adjustment itu menjadi pertanyaan besar bagi Anthony karena pada 6 November 2023 terjadi rapat kabinet, yang di dalam rapat terbatas itu diputuskan bansos diperpanjang dari selesai November 2023 menjadi Desember 2023 hingga berlanjut Juni 2024.

Oleh sebab itu, Anthony meyakini anggaran bansos tidak masuk alokasi APBN 2024, mengingat pagunya hanya sampai November 2023.

"Ini yang tidak terungkap dari kesaksian Sri Mulyani. Seolah-olah bansos itu sudah dianggarkan, tapi sebetulnya tidak ada anggaran bansos seperti yang ditetapkan," pungkas Anthony.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya