Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Suhu Geopolitik Memanas, Harga Emas Dunia Tetap Stabil

RABU, 17 APRIL 2024 | 14:16 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Harga emas dunia terpantau stabil setelah sempat mendekati rekor tertinggi beberapa hari setelah adanya peningkatan ketegangan di Timur Tengah.

Sempat menetap di angka 2.383 dolar AS per ons, Perdagangan siang ini, Rabu (17/4) pukul 12.56 harga emas dunia di pasar spot terpantau melemah 0,27 persen ke 2.375,80 dolar AS per ons.

“Reli emas baru-baru ini dibantu oleh panasnya geopolitik dan bertepatan dengan rekor tingkat indeks ekuitas,” tulis Citi dalam catatan tertanggal 15 April, seperti dikutip dari CNBC.

Permintaan terhadap aset safe-haven juga meningkat di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah setelah Iran menembakkan lebih dari 300 drone dan rudal langsung ke Israel.

Pengamat pasar memantau dengan cermat potensi pembalasan dari negara Yahudi tersebut.

"Pembalasan yang signifikan dapat menyebabkan konflik yang lebih luas, yang akibatnya akan memicu kembali pembelian emas, serta kenaikan harga minyak dan penguatan dolar AS," kata Bartosz Sawicki, analis pasar di perusahaan jasa keuangan Conotoxia fintech.

Data Senin, yang dimuat Reuters menunjukkan penjualan ritel AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Maret. Imbal hasil Treasury 10-tahun naik untuk hari kedua berturut-turut, membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik.

“Pasar berada dalam mode jeda dan menunggu situasi lain melemah akibat konfrontasi Israel-Iran ini. Anda akan melihat reli emas lainnya jika situasinya meningkat,” kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Metals.

“Jika konflik di Timur Tengah mereda, fokus pasar akan beralih ke The Fed. Sudah jelas bahwa The Fed tidak akan mampu menurunkan suku bunga dalam waktu dekat, yang merupakan elemen bearish bagi pasar emas dan perak," katanya.

Deutsche Bank memperkirakan harga emas pada 2.400 dolar AS per ounce pada akhir tahun dan 2.600 dolar AS pada bulan Desember 2025.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya