Berita

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto duduk satu meja dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)/RMOL

Politik

Megawati Sulit Gabung ke Prabowo-Gibran karena Faktor SBY

MINGGU, 14 APRIL 2024 | 21:19 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Wacana bergabungnya PDIP ke dalam koalisi pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sepertinya mengalami banyak kendala.

Salah satunya keberadaan Partai Demokrat yang masih digawangi oleh Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam koalisi Prabowo-Gibran.

Menurut Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, perseteruan SBY dan Megawati Soekarnoputri terbilang cukup lama dan masih berlanjut hingga kini.

“Sejak SBY naik tahta sebagai Presiden ke-6. Keduanya (Mega dan SBY) mulai jarang bersua dan berkomunikasi alias renggang. Padahal SBY cukup dekat dengan Mega saat Mega menjadi presiden menggantikan Gus Dur,” kata Jerry dalam keterangannya, Minggu (14/4).

Lanjut dia, berkali-kali SBY mengundang Mega hadir dalam upacara di Istana Negara saat peringatan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus, tapi tak pernah digubris.

“Jadi memang saya nilai Mega masih belum move on pada SBY. Nah, dengan kedekatan SBY dan Prabowo saat ini maka bisa membuyarkan asa Megawati beralih haluan mendukung Prabowo-Gibran,” ungkap dia.

Dia menambahkan lain halnya, jika yang menjadi Wapres Prabowo adalah Puan Maharani atau Ganjar Pranowo, maka tanpa pikir panjang PDIP akan mem-backup pemerintahan.

“Kalau Puan dan Ganjar yang jadi wapresnya Prabowo bisa saja peluang Mega berafiliasi cukup terbuka,” ungkapnya lagi.

“Sejatinya, agak berat untuk Mega merapat bersatu dengan pemerintahan Prabowo. Kalau dengan Prabowo saya kira Mega tak ada masalah berbeda dengan SBY,” pungkasnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya