Berita

Representative Image/Net

Dunia

Kelompok Militan Pakistan Kembali Luncurkan Serangan, 11 Orang Tewas

SABTU, 13 APRIL 2024 | 15:36 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pembantaian oleh kelompok militan Pakistan kembali terjadi dalam dua serangan di waktu yang sama pada Jumat (12/4), atau H+3 Idulfitri.

Menurut keterangan dari pihak berwenang,  11 orang tewas dalam dua insiden terpisah karena dibunuh oleh kelompok militan tak dikenal di distrik Noshki, provinsi Balochistan yang bergejolak.

"Setidaknya 11 orang tewas,  termasuk sembilan penumpang bus dalam serangkaian serangan yang dilancarkan oleh militan tak dikenal di provinsi Balochistan, Pakistan," kata pihak berwenang pada Sabtu (13/4).

Mengutip Telegraph India, insiden pertama terjadi ketika sekelompok pria bersenjata menghentikan sebuah bus, dan menculik sembilan penumpang di jalan raya di distrik Noshki. Mereka kemudian ditemukan tewas dengan luka tembak di daerah pegunungan dekat jembatan.

"Bus tersebut sedang dalam perjalanan dari Quetta ke Taftan ketika insiden terjadi. Para pelaku bersenjata menyerbu bus, menculik sembilan penumpang, dan kemudian meninggalkan mayat mereka di daerah pegunungan," ujar seorang pejabat polisi setempat.

Sementara itu, dalam serangan terpisah di jalan yang sama, kelompok militan juga menembaki satu mobil yang melintas di jalan itu, sehingga menyebabkan dua penumpang tewas dan dua lainnya luka-luka.

Menanggapi insiden tragis ini, Ketua Menteri Balochistan, Mir Sarfaraz Bugti, mengutuk keras serangan tersebut, dan menegaskan bahwa para pelaku teror yang terlibat dalam penyerangan tidak akan diampuni.

"Para teroris tidak akan dimaafkan dan diburu dalam waktu dekat," tegasnya.

Bugti dalam pernyataannya menduga bahwa tujuan dari serangan tersebut adalah untuk mengganggu perdamaian di wilayah tersebut.

Menteri Dalam Negeri, Mohsin Naqvi, juga mengecam insiden tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan kepada keluarga korban.

Sementara sampai saat ini belum ada kelompok militan yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Namun, provinsi Balochistan kerap kali menjadi sasaran serangan teror dalam beberapa pekan terakhir, di mana pasukan dan instalasi keamanan juga sering menjadi sasarannya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

Nyanyian Riza Chalid Penting Mengungkap Pejabat Serakah

Minggu, 09 Maret 2025 | 20:58

Polda Metro Didesak Segera Periksa Pemilik MNC Asia Holding Hary Tanoe

Minggu, 09 Maret 2025 | 18:30

UPDATE

Sinergi Infrastruktur dan Pertahanan Kunci Stabilitas Nasional

Senin, 10 Maret 2025 | 21:36

Indonesia-Vietnam Naikkan Level Hubungan ke Kemitraan Strategis Komprehensif

Senin, 10 Maret 2025 | 21:22

Mendagri Tekan Anggaran PSU Pilkada di Bawah Rp1 Triliun

Senin, 10 Maret 2025 | 21:02

Puji Panglima, Faizal Assegaf: Dikotomi Sipil-Militer Memang Selalu Picu Ketegangan

Senin, 10 Maret 2025 | 20:55

53 Sekolah Rakyat Dibangun, Pemerintah Matangkan Infrastruktur dan Kurikulum

Senin, 10 Maret 2025 | 20:48

PEPABRI Jamin Revisi UU TNI Tak Hidupkan Dwifungsi ABRI

Senin, 10 Maret 2025 | 20:45

Panglima TNI Tegaskan Prajurit Aktif di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun

Senin, 10 Maret 2025 | 20:24

Kopdes Merah Putih Siap Berantas Kemiskinan Ekstrem

Senin, 10 Maret 2025 | 20:19

Menag Masih Pelajari Kasus Pelarangan Ibadah di Bandung

Senin, 10 Maret 2025 | 20:00

Airlangga dan Sekjen Partai Komunis Vietnam Hadiri High-Level Business Dialogue di Jakarta

Senin, 10 Maret 2025 | 19:59

Selengkapnya