Prahara Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) yang diusung Partai Golkar pada Pilkada 2024 mendatang terus bergulir.
Bobby Nasution awalnya disebut harus lebih menjaga etika dan estetika dalam berpolitik. Terlebih lagi Partai Golkar Sumut sejak jauh hari sudah punya kandidat yang telah lama berjuang dan bahkan sukses menjadikan Golkar sebagai partai pemenang di Sumatera Utara.
"Bagus ya semalam ada permintaan maaf dari Bobby. Artinya ada kesadaran beliau sempat tidak sopan. Ibarat antrean, beliau ini kan kemarin nggak tertib. Orang lain yang sudah lebih dulu ngantri, dipotongnya. Dia berdiri ke barisan paling depan, menyerobot hak orang lain," ungkap pengamat media Ahmad Maulana, dikutip
Kantor Berita RMOLSumut, Jumat (12/4).
Permintaan maaf Bobby dipandang cukup mampu meredam ketegangan dan emosi pengurus Golkar Sumut yang dipimpin oleh Musa Rajekshah (Ijeck) sendiri sebagai Ketua DPD. Namun menurut Maulana, hal tersebut tidak cukup untuk sekelas Partai Golkar, yang pengurusnya merasa Ketuanya dilangkahi oleh Bobby.
"Kalau kita perhatikan kronologinya, ini kan jelas pengurus Golkar Sumut merasa Ketuanya dilangkahi. Bobby ke Jakarta merasa dapat mandat, pengurus langsung konferensi pers membantah, syukurnya Bobby langsung minta maaf. Ini memang cukup untuk meredam, tapi saya lihat itu tidak cukup untuk partai sebesar Golkar," tambah Maulana.
Karena itu dia menyarankan agar Bobby menghentikan manuver untuk dapat rekomendasi Cagub Sumut dari Partai Golkar. Untuk memulihkan kembali nama baiknya, menantu Presiden Jokowi ini dipandang lebih baik terus maju melanjutkan pembangunan Kota Medan dalam Pilwalkot Medan di tahun yang sama 2024 ini.
"Demi menjaga harmoni jelas lebih baik stop lah. Jangan lagi ganggu-ganggu antrian orang. Kalau udah mau kali ya carilah perahu lain kan banyak. Tapi lanjut sebagai Wali Kota dua periode juga bagus kok. Pembangunan kota Medan akan lebih bagus dikawal langsung bang Bobby dua periode" tutup Maulana.
Diketahui Musa Rajekshah atau Ijeck, Ketua DPD Golkar Sumut yang juga mantan Wakil Gubernur Sumut ini sudah lama mendeklarasikan diri untuk maju menjadi Gubernur Sumatera Utara. Ijeck juga baru saja berhasil menjadikan Golkar sebagai partai pemenang dalam Pileg di Sumut.
Capaian suara Golkar di Sumut tidak hanya meningkat pada DPR RI, namun juga melonjak untuk DPRD Provinsi serta DPRD Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara. Golkar pun berhak untuk menduduki Ketua DPRD Provinsi Sumut, menumbangkan PDIP yang menjabat periode sebelumnya.
Kursi DPR RI Golkar dari Sumut meningkat dari hanya 4 kursi di 2019, kini menjadi 8 kursi di 2024. Kemudian DPRD Provinsi meningkat dari 15 kursi menjadi 22 kursi. Terakhir DPRD Kabupaten/Kota naik dari 184 menjadi 208 kursi.