Berita

Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf/Net

Bisnis

MIND ID Yakin Komoditas Tambang Tetap Jadi Primadona Dunia

RABU, 10 APRIL 2024 | 15:35 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Peran sebagai pengembangan industri strategis menjadi komitmen BUMN Holding Industri Pertambangan atau Mining Industry Indonesia atau MIND ID. Caranya, dengan memaksimalkan pemanfaatan mineral serta meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional.

Sekretaris Perusahaan MIND ID, Heri Yusuf mengatakan bahwa pihaknya telah mengelola mineral strategis, seperti nikel dan timah yang merupakan komoditas andalan nasional. Bagi MIND ID, perseroan meyakini komoditas pertambangan Indonesia akan terus menjadi primadona dan tak tergeser.

"Kami yakin komoditas tambang Indonesia tetap menjadi primadona di mata dunia, khususnya dengan upaya proaktif kami dalam memperkuat hilirisasi. Hal ini juga sesuai dengan mandat yang diberikan oleh pemerintah kepada MIND ID," ucap Heri kepada wartawan, Rabu (10/4).


Perkembangan energi bersih bisa menjadikan komoditas tambang MIND ID semakin kuat dan tetap menjadi primadona di mata dunia. Pasalnya, nikel dan tembaga berperan penting dalam industri kendaraan listrik yang menjadi bagian dari transisi energi.

Untuk itu, MIND ID akan mendorong upaya memaksimalkan komoditas mineral strategis di Indonesia sesuai dengan ketetapan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dalam Kepmen ESDM 69/2024.

Mineral strategis merupakan mineral yang memiliki nilai strategis sebagai bahan baku dalam optimalisasi hilirisasi mineral di dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk pengembangan industri strategis dalam rangka mendukung peningkatan daya saing perdagangan global, pendapatan negara, dan perekonomian nasional.

Dari 22 daftar mineral strategis, beberapa di antaranya yaitu aluminium, emas, nikel, tembaga, dan timah.

MIND ID telah menjadi pemain inti industri mineral strategis. Pasalnya, BUMN Holding Industri Pertambangan beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT Freeport Indonesia (PTFI), dan PT Timah Tbk ini mendapat mandat memaksimalkan potensi mineral di Tanah Air termasuk lewat upaya hilirisasi.

Grup MIND ID saat ini mengelola beberapa mineral dan material penting yang akan diolah menjadi produk dalam negeri seperti emas, nikel, bauksit, aluminium, tembaga, timah, dan batu bara.

Penetapan mineral strategis tentunya menjadi angin segar bagi Grup MIND ID untuk semakin memperkokoh perannya di sektor industri pertambangan.

"Kami yakin dengan adanya peraturan tentang mineral strategis ini bisa memperkuat peluang MIND ID dalam mendominasi sumber daya dan cadangan mineral," katanya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya