Berita

Bangunan historis Qutub Minar di New Delhi menjadi simbol solidaritas genosida Rwanda (Minggu, 7/4)./ANI

Dunia

Qutub Minar Jadi Simbol Solidaritas Mengenang Genosida Rwanda

SELASA, 09 APRIL 2024 | 22:12 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Qutub Minar, salah satu icon sejarah di ibu kota New Delhi menjadi simbol solidaritas India untuk mengenang 30 tahun genosida di Rwanda.

Qutub Minar adalah menara setinggi 72,5 meter yang didirikan di akhir abad ke-12. Namanya diambil dari nama Sultan Qutubuddin Aybak yang mendirikan Dinasti Mamluk di daratan Asia Kecil yang kini kita kenal sebagai India.  
Seluruh bangunan menara hari Minggu kemarin (7/4) diterangi warna-warna cerah bendera nasional Rwanda sebagai penghormatan terhadap nyawa yang hilang dalam pembantaian selama 100 hari yang menghancurkan di tahun 1994 itu.

“Sebagai solidaritas dengan rakyat Rwanda, India menyalakan Qutub Minar hari ini, menandai Hari Refleksi Internasional PBB mengenai Genosida terhadap Tutsi di Rwanda tahun 1994. Secy (ER) Dammu Ravi mewakili India pada peringatan 30 tahun genosida hari ini di Kigali,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah postingan di platform media sosial X.

“Sebagai solidaritas dengan rakyat Rwanda, India menyalakan Qutub Minar hari ini, menandai Hari Refleksi Internasional PBB mengenai Genosida terhadap Tutsi di Rwanda tahun 1994. Secy (ER) Dammu Ravi mewakili India pada peringatan 30 tahun genosida hari ini di Kigali,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah postingan di platform media sosial X.

Presiden Rwanda pada hari Minggu memimpin peringatan untuk memperingati 30 tahun sejak genosida tahun 1994 yang menewaskan lebih dari 1 juta orang dan mengatakan kondisi yang menyebabkan pembantaian tersebut tidak akan pernah dibiarkan terjadi lagi dalam politik negaranya.

Selama 100 hari, dimulai pada tanggal 7 April 1994, Tutsi dan Hutu moderat dibantai secara sistematis oleh ekstremis Hutu, dipimpin oleh tentara Rwanda dan milisi yang dikenal sebagai Interahamwe.

Presiden Rwanda Paul Kagame dan istrinya memimpin 37 pemimpin yang berkunjung pada upacara peletakan karangan bunga di peringatan genosida di ibu kota Kigali yang berisi sisa-sisa sekitar 250.000 orang.

“Genosida adalah populisme dalam bentuknya yang murni, karena penyebabnya bersifat politis maka solusinya juga harus bersifat politis. Oleh karena itu, politik kita tidak diatur berdasarkan etnis atau agama dan tidak akan pernah terjadi lagi,” kata Kagame pada upacara terpisah di arena olahraga Kigali.

Mewakili India pada peringatan di Kigali, Menteri Dammu Ravi, bergabung dengan pejabat internasional untuk menghormati kenangan para korban. Presiden Rwanda Paul Kagame memimpin upacara yang menyedihkan itu, dengan meletakkan karangan bunga di kuburan massal di ibu kota. Peringatan Rwanda menjadi pengingat akan salah satu babak tergelap dalam sejarah umat manusia.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya