Berita

Representative Image/Net

Dunia

Waspada Serangan Balasan Iran, Warga Israel Panic Buying

SENIN, 08 APRIL 2024 | 14:56 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Warga Israel dilaporkan mulai panic buying dengan membeli perlengkapan penting, di tengah kekhawatiran akan adanya serangan balasan dari Iran.

Beberapa toko di Israel melaporkan adanya lonjakan pembelian pasokan penting, seperti radio transistor, dan generator listrik.

Seorang pejabat dari jaringan listrik mengatakan kepada harian The Marker bahwa mereka telah menjual ribuan generator sejak awal, karena pelanggan khawatir akan adanya pemadaman listrik, jika serangan rudal ditargetkan pada jaringan.

"Setiap kali kami membawa lebih banyak stok generator ke toko, mereka terjual habis dengan cepat," katanya.

Upaya tersebut dilakukan karena beberapa kota telah mengeluarkan pernyataan kepada penduduknya untuk bersiap menghadapi skenario apa pun.

Federasi Otoritas Lokal di Israel bahkan mengatakan bahwa mereka telah menyelesaikan pembelian 600 walkie-talkie untuk keadaan darurat.

"Saya menyerukan kepada seluruh warga di seluruh negeri untuk mematuhi instruksi Komando Front Dalam Negeri dan otoritas lokal mereka, dan inilah cara kami menghadapi skenario apa pun yang mungkin terjadi," kata ketua federasi Haim Bibas dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Laksamana Muda Daniel Hagari dalam platform X mengatakan bahwa warga sipil tidak perlu membeli generator, menimbun makanan dan ataupun menarik uang dari ATM secara berlebihan.

"Instruksi Komando Front Dalam Negeri tetap tidak berubah. Seperti yang telah kami lakukan hingga saat ini, setiap perubahan akan segera kami update secara resmi dan tertib," katanya, seperti dikutip Times of Israel pada Senin (8/4).

Namun, serangan balasan dari Iran diyakini mulai membuat masyarakat khawatir, setelah Israel pada pekan lalu menyerang Kedutaan Besar Iran di Suriah menggunakan pesawat tempur yang menyebabkan tewasnya seorang komandan militer Iran dan beberapa penasihat militer Iran lainnya, termasuk seorang komandan senior Pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi.

Dalam sebuah pernyataan, Korps Pengawal Revolusi Iran sendiri menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk mengambil tindakan tegas  sebagai respons atas serangan tersebut.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya