Berita

Pengunjuk rasa Israel berdemonstrasi menentang tindakan pemerintah dalam perang Gaza, memegang karikatur Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menuntut pemilihan umum segera di Tel Aviv pada Sabtu, 6 April 2024/Net

Dunia

Peringati Enam Bulan Perang, 100.000 Warga Israel Gelar Protes Lawan Netanyahu

MINGGU, 07 APRIL 2024 | 16:05 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Memasuki setengah tahun perang Gaza, ratusan ribu warga Israel menggelar aksi protes melawan kebijakan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Menurut pihak penyelenggara, aksi unjuk rasa itu diikuti oleh sekitar 100.000 orang yang berkumpul di persimpangan jalan Tel Aviv yang kini telah berganti nama menjadi “Lapangan Demokrasi” sejak protes massal menentang reformasi peradilan kontroversial tahun lalu.

Para demonstran menuntut agar para warga yang disandera Hamas segera dipulangkan ke Israel dan mendesak agar Netanyahu turun dari jabatannya.

"Pemilihan sekarang," teriak para pengunjuk rasa yang ingin agar pemilihan PM baru segera dilakukan, seperti dimuat Asharq Al Awsat pada Minggu (7/4).

Demonstrasi juga diadakan di kota-kota lain, dengan pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengambil bagian di Kfar Saba sebelum keberangkatannya untuk melakukan pembicaraan di Washington.

“Mereka belum belajar apapun, mereka belum berubah. Sampai kita memulangkan para sandera, mereka tidak akan memberikan negara ini kesempatan untuk maju," tegas Lapid dalam demonstrasi tersebut.

Media Israel melaporkan sempat terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dan polisi selama demonstrasi di Tel Aviv.

Pihak kepolisian Israel mengatakan satu pengunjuk rasa yang dianggap rusuh telah ditangkap.

Serangan Hamas mengakibatkan kematian 1.170 orang di Israel selatan, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Sementara serangan balasan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 33.137 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Sekitar 250 warga Israel dan orang asing disandera oleh Hamas pada 7 Oktober.

Tentara mengatakan 129 orang masih ditahan di Gaza, termasuk 34 orang yang diperkirakan tewas.

Populer

KPK Usut Keterlibatan Rachland Nashidik dalam Kasus Suap MA

Jumat, 25 Oktober 2024 | 23:11

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

UPDATE

3 Komisioner Bawaslu Kota Blitar Dilaporkan ke DKPP

Selasa, 05 November 2024 | 03:58

Menteri Hukum Tegaskan Jakarta Masih Ibukota Negara

Selasa, 05 November 2024 | 03:40

Catalunya Gantikan Valencia Gelar Seri Pamungkas MotoGP 2024

Selasa, 05 November 2024 | 03:22

Demokrat Bentuk Satgas untuk Amankan Pilkada di Jakarta, Jabar, hingga Banten

Selasa, 05 November 2024 | 02:57

MAKI: Debat Harusnya untuk Jual Program, Bukan Saling Menyerang

Selasa, 05 November 2024 | 02:22

Dubes Mohamed Trabelsi: Hatem El Mekki Bukti Kedekatan Hubungan Indonesia dan Tunisia

Selasa, 05 November 2024 | 02:09

Polisi Gelar Makan Siang Gratis untuk Siswa Berkebutuhan Khusus

Selasa, 05 November 2024 | 01:54

Ancelotti Minta LaLiga Dihentikan

Selasa, 05 November 2024 | 01:36

Pelajar yang Hanyut di Sungai Citanduy Ditemukan Warga Tersangkut di Batu

Selasa, 05 November 2024 | 01:21

Pendidikan Berkualitas Kunci Pengentasan Kemiskinan

Selasa, 05 November 2024 | 00:59

Selengkapnya