Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Ilmuwan Jerman Ciptakan Helm Proyek Canggih

SABTU, 06 APRIL 2024 | 07:42 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Para peneliti di Jerman sedang mengembangkan helm eksperimental baru yang dapat menyelamatkan pengemudi kendaraan konstruksi dari cedera serius.

Helm canggih yang dirancang oleh tim di Institut Fraunhofer untuk Ketahanan Struktural dan Keandalan Sistem Jerman ditujukan untuk digunakan oleh pengemudi mesin besar seperti ekskavator dan buldoser.

Dikatakan bahwa helm ini mampu mengukur sejauh mana pemakainya terguncang saat mengemudi dan memberikan peringatan ketika guncangan menjadi terlalu parah.

Meskipun terlihat seperti helm biasa, perangkat wearable ini memiliki sensor piezoelectret fleksibel yang terpasang pada tali pengikat internal yang dipasang di bagian atas kepala pengguna.

Sensor tersebut berbentuk film tipis yang terbuat dari busa polipropilena berlapis aluminium, dan sebagian besar bekerja melalui efek piezo listrik , di mana suatu material menghasilkan sinyal listrik yang dapat diukur ketika material tersebut mengalami deformasi fisik. Semakin besar deformasi, semakin tinggi tegangannya.

Saat pemakainya terguncang ke atas dan ke bawah saat mengemudikan peralatannya, sensor berulang kali berubah bentuk, sehingga menghasilkan sinyal. Tegangan dan frekuensi sinyal tersebut diteruskan ke modul pemancar yang dikenakan di tubuh, yang mengirimkan informasi ke komputer.

Perangkat lunak di komputer tersebut menganalisis data, dan memperingatkan pengguna jika guncangan dianggap telah mencapai tingkat berbahaya. Mereka kemudian dapat beristirahat, dan mungkin mencoba mengatasi situasi tersebut melalui tindakan seperti menambahkan elemen peredam pada kursi.

“Getaran seluruh tubuh yang dialami pengemudi mesin konstruksi mencapai nilai akselerasi rata-rata 0,2 m/s² hingga 1,5 m/s²; nilai puncaknya bisa jauh lebih tinggi,” kata pakar elektromekanik dari Institut Fraunhofer, Bjorn Seipel, seperti dikutip dari New Atlas, Jumat (5/4).

"Sensor helm kami memudahkan pengukuran beban getaran secara tepat dalam pengoperasian sehari-hari. Perlindungan kesehatan dapat ditingkatkan secara signifikan atas dasar ini," ujarnya.

Guncangan tubuh yang berlebihan atau berkepanjangan dapat merusak otak, tulang belakang, dan mata secara serius.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya